Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mencatatkan 10 titik di Ibu Kota Jakarta, berpotensi mengalami gerakan tanah atau longsor. Wilayah berpotensi pergerakan tanah itu, berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Paling tidak, 10 titik yang memiliki potensi gerakan tanah menengah, untuk wilayah Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggarahan. Sedangkan wilayah Jakarta Timur ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo dengan potensi juga menengah.
"Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah artinya bila curah hujan di atas normal berpotensi terjadi longsor," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Iwan Ibrahim, Minggu, (10/11).
Selain itu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan berjanji memanfaatkan sisa waktu 1,5 bulan hingga akhir Desember 2019 untuk mengebut pembuatan 174 sumur resapan sebagai salah satu upaya mencegah banjir.
Kepala Suku Dinas SDA Kota Administrasi Jakarta Selatan Saut M Robet mengatakan, total ada 500 sumur resapan yang ditargetkan selesai pada 2019. Pembangunan sumur resapan ini telah dimulai sejak Februari lalu.
Sumur resapan yang dibangun Pemerintah Jakarta, memiliki kedalaman yang bervariasi. Sumur dibuat dengan lapisan beton, berdiameter 80 centimeter dengan kedalaman antara 2,5 meter hingga tiga meter dan bisa menampung air hingga 960 meter kubik.
Sumur resapan diharapkan, mengurangi genangan di wilayah Jakarta Selatan saat musim hujan. Pembangunan ini bagian dari mendukung program Pemprov DKI yakni membangun sekitar 1,8 juta sumur resapan di wilayah Jakarta.
