Harga Minyak WTI Minus, Pengamat: Ini Luar Biasa

- Selasa, 21 April 2020 | 09:06 WIB
Ilustrasi. Pipa minyak mentah di Texas, AS. (REUTERS/Richard Carson)
Ilustrasi. Pipa minyak mentah di Texas, AS. (REUTERS/Richard Carson)

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di level negatif untuk pertama kali dalam sejarah pada Senin (20/4/2020). Dikutip dari Reuters, harga minyak berjangka AS itu mengakhiri hari di minus USD37,63 per barel, sebagai akibat dari ruang penyimpanan di Cushing, Oklahoma, terisi dengan cepat.

Pengamat energi dari Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, hal ini sangat luar biasa dan baru pertama kali di dunia. Harga energi Fossil minus tersebut seakan-akan menunjukkan bahwa energi sudah tidak ada lagi harganya di dunia. 

"Tapi saya kira ini hanya sementara saja, ini sebagai reaksi pasar akibat kontrak untuk pembelian minyak WTI kontrak bulan Mei akan berakhir minggu ini, dan akan melanjutkan ke kontrak bulan Juni. Dengan demikian, trader memberikan diskon agar bisa menjual stock mereka. Saya kira harga akan kembali ke level USD20/barel," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan kepada Indozone, saat dihubungi pada Selasa (21/4/2020). 

Terkait dengan bisnis migas Pertamina, Mamit berpendapat bahwa dengan melihat harga minyak mentah seperti situasi terkini, memang sebaiknya Pertamina melakukan shutdown terlebih dahulu terhadap salah satu kilang mereka. Menurutnya, sembari menunggu perkembangan lebih baik, BUMN migas itu bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan over haul dan proses maintenance

"Dengan situasi sekarang,Pertami na saya kira memang harus shutdown dulu kilang mereka, yang kalau tidak salah Balikpapan ya, sekalian mereka melakukan over haul dan maintenance selama proses shut down ini. Setidaknya jika harga sudah lumayan membaik, bisa mereka gunakan kembali," tuturnya. 

Dengan kondisi harga minyak seperti saat ini, menurut Mamit akan jauh lebih menguntungkan jika Pertamina melakukan impor. Sebab, jika memaksakan produksi maka hal itu akan menimbulkan kerugian saja. 

"Saat ini, impor sepertinya akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan produksi sendiri. Ini akan membantu efisiensi dari dalam Pertamina sendiri," pungkasnya.

Artikel menarik lainnya

Pertama Dalam Sejarah, Harga Minyak WTI Anjlok dan Berakhir Negatif

Aturan yang Tak Jelas Disebut Jadi Pemicu Kontroversi Refund Tiket Pesawat

Meski Pandemi Virus Corona, Yuk Tetap Jadi Kartini Masa Kini

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X