Kematian Dokter di Surabaya Akibat Pasien Corona Tak Jujur

- Selasa, 28 April 2020 | 09:24 WIB
Ilustrasi - Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular. (ANTARA)
Ilustrasi - Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular. (ANTARA)

Suasana duka menyelimuti RSUD dr. Soewandhie, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (27/4/2020) malam. Seorang dokter di rumah sakit tersebut, meninggal dunia akibat terpapar virus corona (Covid-19) dari pasien yang tak jujur.

Sejumlah dokter, perawat serta tenaga medis lainnya terlihat berkumpul di parkiran rumah sakit setempat. Mereka terlihat berbaris, berjajar memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dr. Berkatnu Indrawan Janguk sebelum jenazahnya dimakamkan di salah satu tempat pemakaman umum di Surabaya.

Isak tangis keluarga pun pecah saat mengiringi keberangkatan jenazah almarhum dokter Indra dari rumah sakit menuju peristirahatan terakhir. Begitu juga ketika sejumlah petugas berpakaian APD (alat pelindung diri) memasukkan jenazah ke liang lahat.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by RSUD dr.M. Soewandhie (@rssoewandhie) on

"Saya ikut berduka cita atas meninggalnya dokter Indra. Almarhum merupakan mahasiswa saya saat kuliah kedokteran di UWK (Universitas Wijaya Kusuma) Surabaya," kata dosen tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dr. Sukma Sahadewa dikutip Antara, Selasa (28/4/2020).

Sukma mengenal dokter asal Muara Teweh, Kalimantan Tengah sebagai pribadi yang baik dalam pergaulan dan tekun dalam menjalankan tugasnya.

Dia menambahkan, almarhum juga terkenal dengan pribadi yang tulus serta tidak pernah marah dengan siapapun. Bahkan, almarhum hormat kepada para seniornya termasuk guru-gurunya di kampus tempatnya belajar kedokteran.

Sukma merasa punya kedekatan dengan almarhum semasa hidupnya. Bahkan kalau tidak ada kesibukan di rumah sakit, almarhum sempat meluangkan waktu untuk bermain musik bersama.

"Dulu beliau sering main band bareng dengan saya. Makanya saya benar-benar kehilangan seorang teman seprofesi dan partner bermain musik," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan dosen dan senior almarhum lainnya di UWK Dr. Akmarawita Kadir. Dia turut berduka cita atas berpulangnya dokter Indra yang merupakan mahasiswanya di UWK angkatan 2010.

"Kasihan, masih muda. Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya," katanya.

-
Seorang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta. (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Sementara Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, almarhum semasa hidupnya memang memiliki riwayat penyakit asma. 

Menurut dia, tiga pekan lalu almarhum juga sempat melakukan tes swab di RSUD Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

"Dia memang punya penyakit bawaan asma, terus kemudian kemarin itu awal swabnya positif Covid-19, terus dirawat sembuh sudah. Kemudian, swabnya negatif tiga kali," kata Febria.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X