IHSG dan Rupiah Kompak Menguat, Ini Kata Gubernur BI

- Rabu, 29 April 2020 | 10:37 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau, pada sesi pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (29/4/2020). Pukul 09.41 WIB, IHSG menguat 17 poin atau 0,38% ke level 4546. 

Masih sama seperti kemarin, investor asing banyak melakukan aksi jual dan provit taking. Tercatat investor asing melakukan penjualan (All Market) senilai Rp51,58 miliar dan (Regional Market) Rp50,22 miliar. Secara year to date atau sejak awal Januari hingga hari ini, investor asing telah melakukan aksi jual (All Market) senilai Rp 19,24 triliun dan (Regional Market) Rp22,43 triliun. 

Penguatan juga terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing. Terhadap dolar Amerika Serikat, rupiah menguat 57 poin atau setara 0,37% ke level Rp15.366. Rupiah tercatat hanya keok terhadap mata uang Australian Dolar dan British Poundsterling saja pagi ini. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan, pergerakan nilai tukar rupiah tersebut sangat dipengaruhi faktor teknikal dari berita dalam dan luar negeri. Ia mencontohkan seperti yang terjadi kemarin, di mana Rupiah ditutup melemah 70 poin ke level Rp15.310/USD. 

"Yang terjadi kemarin dan hari ini ada beberapa faktor tekanan. Dalam negeri misalnya, kebutuhan valuta asing tinggi di akhir bulan, yakni menambah demand valuta asing. Kemudian upaya PSBB di berbagai daerah, sejumlah pelaku pasar menilai akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Ini mempengaruhi faktor teknikal," ujar Perry dalam video conference hari ini, Rabu (29/4/2020). 

Meski demikian, dalam beberapa hari ke depan, Gubernur BI tersebut optimis rupiah akan menghijau. Hal itu terpengaruh sentimen positif dari penawaran Surat Berharga Negara (SBN) yang nilainya tinggi, Rp44,4 triliun. 

"Ini menunjukkan minat investor membeli SBN tinggi atau dua kali lipat dari target. Ada juga berita lain yakni penguatan futer saham di Amerika dan Eropa. Ini perkembangan teknikal secara harian. Trennya tapi insya Allah akan stabil dan menguat ke arah Rp15 ribu per dolar," tuturnya. 

Perry pun mengungkapkan empat faktor yang membuatnya yakin bahwa target Rupiah di angka Rp15 ribu/USD bakal tercapai. 

"Ada empat faktor yang mendorong kami yakin. Pertama kalau dilihat sisi fundamental, sekarang rupiah undervalued. Kedua, bahwa BI akan menjaga pasar dan stabilitas nilai tukar Rupiah, kalau perlu kita triple intervention. Ketiga, arus modal asing juga insyaAllah akan masuk. Walaupun sekarang seret tapi akan meningkat. Keempat yaitu faktor premi risiko akan lebih rendah. Ini yang membuat kami yakin Rupiah kita stabil," pungkasnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X