Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Riau mengusut 15 kasus karhutla yang terjadi di wilayah provinsi setempat, hingga Agustus 2019. Dari 15 kasus tersebut, kebakaran yang paling banyak terjadi di Kabupaten Bintan.
"Sepanjang 2019, sampai Agustus, kami menangani 15 kasus," kata Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Rustam Mansur di Batam, Kepri, Rabu.
Aparat kepolisian mengatakan sudah mengamankan 15 orang tersangka dari setiap kasus karhutla.
"Mereka membakar dan lari, setelah itu balik lagi," kata dia.
Menurutnya, kasus pembakaran hutan dan lahan di Kepri kebanyakan dilatarbelakangi pembukaan lahan.
Hingga saat ini Polda Kepri masih menelusuri kemungkinan keterlibatan korporasi dalam pembakaran hutan dan lahan.
"Motif, kebanyakan untuk 'land clearing' dengan cara yang mudah dan murah, yaitu membakar. Dari beberapa kasus yang kami sidik kebanyakan secara pribadi, kami sedang berusaha selidiki Karhutla dengan latar belakang korporasi," kata dia.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus menindak para pelaku pembakar hutan dan lahan ini.
