Asing Masih Doyan Beli Surat Utang Berharga Negara Indonesia

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 16:52 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww)

Hingga pekan kedua bulan Oktober 2019, aliran modal atau uang yang masuk ke dalam negeri (capital inflow), telah mencapai Rp 195,5 triliun. Kondisi ini, diklaim Bank Indonesia, jika Indonesia masih menjadi negara yang potensial bagi para investor

Data Bank Indonesia menyebutkan, aliran uang asing yang masuk itu dalam bentuk portofolio Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp140,6 triliun dan saham Rp52,59 triliun. 

"Sisanya dari obligasi korporasi, SBI (Surat Berharga Indonesia) jumlahnya relatif kecil," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (11/10).

Tercatat, sampai dengan 3 Oktober, SBN yang masuk sebesar Rp3,04 triliun. Namun, tercatat aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari sektor saham mencapai Rp 560 miliar. Sedangkan arus modal bersih yang masuk (nett inflow) tercatat Rp 23,4 triliun.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai prospek perekonomian Indonesia tetap menjanjikan, meski juga menekankan perlunya menjaga kewaspadaan terhadap risiko khususnya dari eksternal yang masih mengemuka. 

IMF juga menekankan pentingnya melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah panjang dan pendalaman pasar keuangan.

Saat ini, pemerintah tengah melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran terutama untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. 

Selain itu, pemerintah dan Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X