Meskipun kadang membutuhkan biaya besar, sering-seringlah berlibur. Menurut sebuah studi baru dalam jurnal Psychology and Health, liburan membantumu melepaskan stress dan juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
"Orang yang lebih sering berlibur dalam 12 bulan terakhir memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami sindrom metabolik dan gejala metabolik," kata peneliti Bryce Hruska dari Syracuse University di Amerika Serikat.
Fyi, sindrom metabolik itu adalah sekumpulan faktor yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Kalau kamu memiliki beberapa sindrom tersebut, maka semakin tinggi kesempatanmu terkena penyakit kardiovaskular.
Sindrom metabolik mencakup lingkar perut di atas 90 cm (laki-laki) dan 80 cm (perempuan). Lalu, tekanan darah di atas 130/85 mmHg, HDL kolesterol di bawah 40 dan 50 (untuk perempuan), trigliserida di atas 150 dan gula darah puasa di atas 100.
Untungnya, sindrom metabolik ini bersifat dapat dimodifikasi, artinya bisa dicegah atau dihilangkan. Salah satunya adalah dengan cara berlibur. Dalam penelitian yang disebutkan di atas, 63 karyawan diwawancarai soal perilaku berlibur mereka dalam sebulan terakhir.
Hasilnya menunjukkan, risiko sindrom metabolik menurun hampir seperempatnya, apalagi bagi mereka yang mendapat libur tambahan. Makanya, para peneliti menyarankan agar kamu sering-sering berlibur.
“Waktu liburan tersedia untuk hampir 80 persen karyawan, tetapi kurang dari setengahnya memanfaatkan semua waktu yang tersedia bagi mereka. Penelitian kami menunjukkan jika orang memanfaatkan yang sudah tersedia untuk mereka, itu maka ini bisa berguna untuk kesehatan yang nyata," tutur Hruska.
