Ukraina Mulai Ragu Bisa Berdamai dengan Rusia

- Sabtu, 26 Maret 2022 | 10:48 WIB
Tank Rusia melintas di pusat kota Mariupol, Ukraina. (REUTERS/Alexander Ermochenko)
Tank Rusia melintas di pusat kota Mariupol, Ukraina. (REUTERS/Alexander Ermochenko)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa perundingan damai dengan Rusia untuk menghentikan konflik kedua negara tesebut kini mulai terasa sulit teralisasikan.

"Proses perundingan sulit sekali. Delegasi Ukraina telah mengambil posisi yang kuat dan tidak menyerah pada tuntutannya. Kami bersikeras, terutama, pada gencatan senjata, jaminan keamanan serta integritas wilayah Ukraina," kata Kuleba, seperti dirangkum dari Reuters, Sabtu (26/3/2022).

Dia membantah laporan adanya kemajuan dalam menyelesaikan empat dari enam isu utama.

"Tidak ada konsensus dengan Rusia mengenai empat poin," katanya.

Baca Juga: Tak Mampu Imbangi Kekuatan Rusia, Ukraina Harap Bantuan Militer dari NATO

Kuleba lantas mencuit di Twitter bahwa belum ada konsensus dalam perundingan dan "Rusia berpegang teguh pada ultimatum.

"Untuk menstimulasi pendekatan yang lebih konstruktif kami memerlukan dua hal: sanksi tambahan dan bantuan militer tambahan untuk Ukraina," kata dia menambahkan.

Sebelumnya sejumlah media Turki, termasuk NTV, mengutip Presiden Tayyip Erdogan yang mengatakan bahwa sejumlah kemajuan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina telah dicapai.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X