Pandangan Positif China Terhadap Taliban: Lebih Santun dan Rasional

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 22:44 WIB
FOTO FILE: Negosiator Taliban tiba untuk pembicaraan damai Afghanistan di Doha, Qatar, 12 Agustus 2021. (photo/REUTERS/Hussein Sayed/File Foto)
FOTO FILE: Negosiator Taliban tiba untuk pembicaraan damai Afghanistan di Doha, Qatar, 12 Agustus 2021. (photo/REUTERS/Hussein Sayed/File Foto)

China memandang pasukan gerilyawan Taliban yang baru saja mengambil alih kekuasaan di Afghanistan memiliki sikap yang lebih santun dan rasional.

"Banyak media yang percaya bahwa Taliban lebih santun dan rasional dibandingkan sebelumnya dan China mendorong serta berharap Taliban segera mengimplementasikan pandangan positif ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Hua Chunying di Beijing, Jumat (20/8) dikutip dari REUTERS.

Ia juga berharap Taliban membangun sistem politik sesuai dengan situasi domestik Afghanistan.

"Taliban harus bisa mengatasi terorisme dan tindak kejahatan, memastikan terwujudnya perdamaian di Afghanistan sehingga rakyat yang menderita akibat peperangan bisa hidup damai," ujar diplomat perempuan itu.

Menanggapi keraguan sejumlah pihak tentang sikap Taliban, Hua berujar, "Tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak berubah. Saya lebih suka melihat hal-hal secara dialektika untuk melihat masa lalu dan masa kini, antara kata dan tindakan."

Baca juga: Eks Pejabat Kemensos Akui Takut Tolak Perintah Mantan Mensos Juliari

Ia berharap komunitas internasional bekerja sama membantu pihak-pihak di Afghanistan untuk melakukan dialog dan komunikasi guna menghindari pecahnya perang saudara baru yang berakibat pada bencana kemanusiaan berikutnya.

"Yang fundamental dalam mengatasi pengungsi Afghanistan adalah meminimalkan jatuhnya korban dan pengungsian berskala besar," ujarnya.

Dalam pengarahan pers harian itu, Hua juga menjawab kritik Amerika Serikat yang membandingkan sikap China terhadap Afghanistan dan Taiwan.

"Perbedaan utama antara Taiwan dan Afghanistan adalah Afghanistan negara berdaulat, sedangkan Taiwan bagian yang tak terpisahkan dari teritori China," jawabnya.

Sebaliknya, Hua juga mengkritik kebijakan luar negeri AS yang hanya fokus pada intervensi militer.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X