Seorang wanita yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri, menewaskan tiga dosen asal China di Kota Karachi, Pakistan pada Selasa (26/4/2022). Peristiwa itu terekam CCTV, yang kemudian menyebar di media sosial.
Bom meledak di pintu masuk Institut Konfusius, menewaskan para dosen asal China, dan seorang warga negara Pakistan. Mereka baru kembali ke Universitas Karachi setelah istirahat makan siang.
Sebuah kelompok separatis, Baloch Liberation Army (BLA) yang berbasis di provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Mereka menambahkan bahwa serangan itu dilakukan oleh seorang wanita.
Mereka juga mengirim foto yang diterima Reuters. Foto memperlihatkan terduga pelaku mengenakan selendang panjang dan duduk bersama dua anak. Foto itu tidak dapat diverifikasi oleh polisi atau pejabat lainnya.
Baca juga: Masya Allah, Masjid Terindah di Pekanbaru Ini Dulunya Berdinding Kayu dan Beratap Daun!
Kepala polisi Karachi Ghulam Nabi Memon mengonfirmasi bahwa korban ledakan adalah warga China.
"Laporan yang kami terima mengatakan mereka warga negara China," ujarnya mengutip Reuters, Rabu (27/4/2022)
Dia menambahkan mereka adalah dosen di Institut Konfusius, pusat bahasa dan budaya China.
"Informasi yang kami dapatkan adalah bahwa pelaku bom wanita kemungkinan besar adalah seorang mahasiswa di universitas tersebut," kata Memon.
Seorang penjaga dan seorang warga negara China lainnya juga terluka di dalam mobil van tersebut.
Kutuk Keras
Kementerian Luar Negeri China mengutuk keras serangan itu dan menuntut Pakistan menghukum para pelaku, melindungi warga China dan mencegah insiden serupa terjadi lagi.
"Darah orang-orang China tidak boleh ditumpahkan dengan sia-sia, dan mereka yang berada di balik insiden ini pasti akan membayar harganya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu rekaman CCTV menunjukkan seorang wanita berpakaian hitam mengenakan ransel berdiri di dekat bus sesaat sebelum bom meledak hingga membentuk awan api dan asap.
Hanya saja, polisi tidak bisa memverifikasi apakah rekaman itu benar terkait dengan lekadan bom bunuh diri di Pakistan.
