Kasus kematian Novia Widyasari yang memilih mengakhiri hidup karena dipaksa aborsi oleh pacarnya, Randy Bagus Hari Sasongko, terus bergulir.
Berdasarkan laporan Komnas Perempuan, Randy menolak, mengelak, dan menghindar menikahi Novia yang mengandung calon anak mereka. Keluarga Randy juga menolak menikahkan Novia dengan sang anak.
Alasannya kala itu adalah Randy masih memiliki kakak perempuan yang belum menikah dan juga mempertimbangkan karirnya sebagai polisi.
Namun, belakangan terungkap kalau Randy malah berselingkuh dengan wanita lain, tapi dia juga tidak mau memutuskan hubungannya dengan Novia.
Hal ini membuat Novia berada dalam kondisi tak berdaya, merasa disia-siakan, hingga akhirnya timbul niatnya untuk menyakiti diri sendiri dan mengakhiri hidup.
"Misalnya ketika terinformasi bahwa pelaku membangun relasi dengan perempuan lain. Korban sempat memukul batu ke kepalanya dan sempat dirawat, berdasarkan konsultasi psikiater dan psikolog korban didiagnosa OCD dan gangguan psikosomatik lainnya," kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara juga mengungkap fakta bahwa laporan Novia sempat ditolak polisi.
“Jajaran kepolisian atau propam yang menolak pengaduan almarhumah Novia terkait tindakan yang dilakukan Randy. Harus didalami mengapa pengaduan almarhumah Novia ditolak,” ujar Beka.
Kini, Randy telah ditahan oleh Polda Jawa Timur dan Polri menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat. Namun, dia hanya dijerat pasal aborsi, bukan pasal pemerkosaan.
Polisi berkesimpulan keduanya melakukan hubungan intim atas dasar suka sama suka, bukan karena paksaan.
