Kolonel P Sembunyikan Perbuatan Buang Jasad Sejoli dari Atasannya, Alam Bertindak Lain

- Minggu, 26 Desember 2021 | 13:57 WIB
Kolase foto Salsabila, Kolonel Inf Priyanto, dan Handi Saputra. (Foto: Istimewa)
Kolase foto Salsabila, Kolonel Inf Priyanto, dan Handi Saputra. (Foto: Istimewa)

Kolonel Infanteri Priyanto boleh saja mencoba menyembunyikan "bangkai" perbuatannya yang telah membuang jasad sepasang remaja ke Sungai Serayu di Banyumas, yang tertabrak oleh mobil yang ditumpanginya di jalan lintas Jawa di wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu sore, 8 Desember 2021.

Ya, 'serapat-rapatnya bangkai dicoba ditutupi, baunya akan tercium juga'. Begitu kiranya perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan apa yang dilakukan Kolonel Priyanto.

Dia bisa saja menyembunyikan kasus itu dari atasannya, Danrem 133/Nani Wartabone, Gorontalo. Namun, alam semesta bertindak lain. 

-
Kolonel Inf Priyanto semasa bertugas. (Foto: Istimewa)

Alam, lewat aliran Sungai Serayu, menyingkap apa yang telah diperbuat oleh Priyanto bersama dua teman seperjalanannya dari Jakarta, yakni Kopral Dua DA (anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro), dan Kopral Dua Ahmad (anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro).

Jasad sejoli itu ditemukan warga pada Sabtu, 11 Desember 2021. Jasad Handi ditemukan di wilayah Banyumas, sedangkan jasad Salsabila di wilayah Cilacap.

Selepas menabrak sejoli remaja itu di jalur lintas Nagreg-Limbangan, tepatnya di dekat pom bensin Pandai, Priyanto, Kopda DA, dan Kopda Ahmad lantas mengangkut jasad kedua remaja itu ke dalam mobil mereka.

Kepada para warga yang mengerumuni, tiga oknum anggota TNI AD itu mengaku akan membawa dua remaja itu ke rumah sakit. Seraya menyampaikan itu, mereka melarang warga untuk ikut mengantarkan korban ke rumah sakit.

Gelagat itu menimbulkan kecurigaan warga, hingga akhirnya seorang warga memotret tiga oknum TNI itu diam-diam saat membopong korban ke dalam mobil.

Jabatan Kolonel Priyanto

Kolonel Priyanto sendiri bukan orang sembarangan di instansi TNI AD. Dia punya jabatan yang cukup mentereng.

Terakhir sebelum kasus ini, dia menjabat sebagai Kepala Seksi Intel Komando Resor Militer (Korem) 133/Nani Wartabone, Gorontalo, di bawah Kodam XIII/Merdeka, Manado.

Pada tahun 2015 hingga 2016, Priyanto pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) Gunungkidul, DIY, di bawah satuan Kodam IV/Diponegoro yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah.

Setelah jadi Dandim Gunungkidul, lulusan Akademi Militer tahun 1994 ini kemudian dipromosikan sebagai Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam IV/Diponegoro pada April 2019, dan pangkatnya pun naik dari letnan kolonel menjadi kolonel, sebelum akhirnya dia ditunjuk sebagai Kasi Intel Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo.

Dapat Tugas ke Jakarta

Pada 3 Desember 2021, lima hari sebelum kasus kecelakaan itu, Kolonel Inf Priyanto berada di Jakarta, mendapat perintah dari atasannya, yakni Komandan Korem 133/Nani Wartabone, untuk mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI AD, yang berlangsung pada 6-7 Desember 2021.

Setelah mengikuti kegiatan itu, Priyanto kemudian meminta izin ke atasannya untuk menengok keluarganya di Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X