Bahar Smith Tak Takut Dipenjara Usai Kritik KSAD Dudung, Mengaku Siap Taruhan Nyawa

- Selasa, 21 Desember 2021 | 19:50 WIB
Kiri: Bahar Smith (Foto: Antara/M Agung Rajasa); Kanan: Ksad Dudung Abdurachman. (Foto: Antara/Hans Arnold Kapisa)
Kiri: Bahar Smith (Foto: Antara/M Agung Rajasa); Kanan: Ksad Dudung Abdurachman. (Foto: Antara/Hans Arnold Kapisa)

Masih segar di ingatan kala Bahar Smith bebas dari penjara. Namun, belum lagi ingatan itu lamur, penceramah berambut gondrong pirang itu kembali dilaporkan ke polisi atas kasus ujaran kebencian.

Polisi belum menjelaskan kepada siapa ujaran kebencian yang dilontarkan Bahar ditujukan. Namun diduga, laporan itu didasarkan atas ucapannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, yang ia sampaikan di dalam ceramahnya belum lama ini.

Meski begitu, Bahar menyatakan tak takut jika dirinya kembali dipenjara. Pernyataan itu ia sampaikan kepada Refly Harun, yang dibacakan di dalam tayangan di YouTube.

"Saya sudah biasa dilaporkan. Dri zaman SBY sampe sekarang. Jangankan hanya satu dua atau tiga laporan, seribu laporan pun tetap bakal saya hadapi sebagai warga negara yang taat hukum. Gak bakal saya mundur sejengkal pun karena yang saya sampaikan adalah kebenaran," kata Bahar, seperti dibacakan oleh Refli, Senin (21/12/2021).

-
Habib Bahar bin Smith. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi) News

Bahar merasa dirinya tidak ada menebar ujaran kebencian. Ia meminta seluruh pihak menyimak rekaman pernyataannya secara utuh. Ia berdalih bahwa apa yang diutarakannya merupakan bentuk pembelaannya terhadap Rizieq Shihab, yang menurutnya kerap dihina.

"Jangan dipotong-potong. Apakah mengkritik kebijakan penguasa yang salah adalah ujaran kebencian? Bukankah saya berkata haram menjatuhkan pemerintah yang sah, kalau para musuh-musuh Habib Rizieq bertubi-tubi menghina mencaci dan memfitnah Habib Rizieq terus apakah saya harus diam?" katanya.

Bahar bilang, yang ia lakukan adalah bentuk upayanya melawan kezaliman dan ketidakadilan penguasa, bukan melawan negara, dan untuk itu, ia mengaku siap untuk mempertaruhkan nyawanya.

"Karena bagi saya, NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 harga mati. Bukankah ini negara demokrasi? Saya sudah bilang berkali-kali, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat Indonesia, demi NKRI, jangankan dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya. Darah saya murah untuk tumpah," katanya.

-
Bahar Smith (istimewa)

Terkait ucapannya yang menyinggung Dudung, Bahar merasa ucapannya adalah bentuk kritikan.

"Dia (Dudung) berkata 'Tuhan bukan orang Arab', saya katakan dia salah besar berkata seperti itu, karena itu adalah tashbih atau tamstil, yaitu menyerupakan Allah dengan mahkluk," katanya.

Ia mengaku, tidak sepenuhnya mengkritik Dudung, tetapi juga mendukung sikap Dudung yang menurutnya baik.

"Saya sampaikan juga pada jemaah yang hadir kalau ada kebijakan Dudung yang baik ya kita ambil, jangan kita hilangkan, seperti dia mau merekrut santri jadi TNI, itu bagus, kita dukung," kata dia.

Sebelumnya, dalam ceramahnya yang viral, Bahar mengecam ucapan Dudung yang menyebut 'Tuhan bukan orang Arab'.

“Jangan sok-sokan kau ngomong. Kau punya nama kan nama Arab. Abdurachman kan nama Arab. Bodoh, goblok, merasa pintar. Kalau enggak ngerti urusan agama lebih baik diam!” kata Bahar, dalam video yang tayang di kanal YouTube Santri Pariwisata.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X