Pengamat Intelijen: Ngeri Kalau Indonesia Sampai Lockdown

- Senin, 16 Maret 2020 | 15:34 WIB
Ilustrasi staf medis membawa pasien corona. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Ilustrasi staf medis membawa pasien corona. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Beberapa kalangan mengkritisi langkah pemerintah yang tidak kunjung memutuskan untuk melakukan lockdown (Pengasingan diri) untuk mempersempit penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Bahkan, Fraksi PKS di DPR sempat membandingkan langkah sistematis yang diambil Gubernur DKI Anies Baswedan yang dianggap sigap dengan memutuskan untuk meliburkan sekolah dan kantor selama 14 hari sebagai langkah isolasi diri terhadap penyebaran covid-19.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Negara, Stanislaus Riyanta mengeluarkan pandangannya terkait hal ini, dari sudut pandang keamanan negara. Menurutnya, disaat wabah Covid-19 sudah menyebar di Indonesia, seluruh pihak tidak lagi hanya bisa berfikir hal ini dari sisi kesehatan saja, lebih jauh dari itu adalah masalah keamanan negara.

Menurut Stan, demikian ia biasa disapa, masalah ketahanan dan keamanan negara akibat penyebaran covid-19 bisa dilihat dari dua sisi, yaitu internal dalam negeri dan faktor eksternal yang berasal dari luar negeri.

Dengan keterlibatan BIN didalam permasalahan Covid-19, menurutnya sudah jelas bahwa pemerintah memikirkan seluruh aspek dari bahaya penyebaran virus tersebut.

"Corona, atau Covid-19 ini berpotensi menjadi suatu masalah yang cukup rawan. Coba kita bayangkan kalau ada lockdown di Indonesia. Lockdown untuk situasi Indonesia, itu hanya orang-orang yang punya gaji bulanan yang bisa survive. Sementara banyak orang yang bekerja harian, kemudian dia bekerja informal yang kemudian kalau ini di lockdown, dia tidak punya penghasilan sampai nanti berhari-hari. Ini kan situasi yang rawan dan bisa memunculkan sesuatu yang negatif," ujar Stanislaus kepada Indozone, saat dihubungi pada Senin (16/3/2020).

Tugas BIN, kata Agan, adalah membantu presiden melakukan analisis terhadap hal-hal serta dampak tidak langsung seperti ini.

"Hal-hal seperti ini yang kemudian oleh BIN lakukan analisis dan kajian untuk membantu presiden. BIN ini adalah single user, artinya BIN hanya memberikan produknya kepada presiden," pungkasnya. 

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X