Kisah Jokowi Ingin Pinjam Modal, Tapi Tak Memiliki Agunan

- Minggu, 8 Desember 2019 | 10:18 WIB
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Ketika bertemu dengan ibu-ibu Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Alun-alun Cilegon Provinsi Banten, Jumat (6/12), Presiden Jokowi mengisahkan masa mudanya saat membuka usaha.

Kala itu, dia ingin meminjam modal uang Rp10 juta ke bank, namun tak punya aset apapun untuk diagunkan. Akhirnya, Jokowi terpaksa meminjam sertifikat tanah orangtuanya untuk diagunkan.

"Saya ingat dulu waktu saya muda saya punya usaha kecil-kecilan, saya mau pinjam Rp10 juta saja, agunannya harus lebih dari itu. Padahal saya tidak punya agunan," kata Presiden Jokowi.

"Tanah tidak punya, sertifikat tidak punya, apa yang saya miliki tidak ada, itu saya pinjem ke sertifikatnya orang tua saya untuk pinjem di bank," sambung dia.

Karena itulah, menurut Jokowi ibu-ibu Mekaar sudah sepatutnya beryukur karena dipercaya oleh PNM untuk menerima pinjaman modal. Nasabah Mekaar diminta untuk berhati-hati dalam mengelola dana pinjaman tersebut.

"Ibu-ibu adalah orang-orang yang dipercaya. Hati-hati karena mendapatkan bantuan pinjaman tanpa agunan," ucap Presiden Jokowi.

Orang nomor 1 di RI ini mengingatkan agar ibu-ibu Mekaar menggunakan modal tersebut agar usahanya semakin berkembang. Jangan menggunakan modal untuk hal konsumtif yang bisa berujung telat membayar pinjaman modal.

Jika usahanya berkembang, maka mereka tentu dipercaya untuk meminjam modal dengan jumlah yang lebih tinggi lagi. Namun, kalau pembayaran pinjaman telat, maka pasti tidak dipercaya lagi untuk diberikan modal.

"Kenapa ibu ada yang diberi (modal) Rp2 juta ada yang diberi Rp8 juta karena ibu-ibu dipercaya. Kalau diberi Rp2 juta ya tahun depan naik level lagi diberi Rp4 juta, kalau diberi Rp4 juta disiplin, diberi Rp8 juta atau Rp6 juta naik terus. Sekali lagi artinya ibu-ibu dipercaya," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X