Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah berstatus waspada pada Kamis (19/9).
Dilansir dari akun Twitter, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 450-550 meter.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya, menyatakan guguran lava yang terpantau melalui CCTV itu pada periode pengamatan Rabu (18/9) pukul 18.00 hingga Kamis (19/9) pukul 06:00 WIB, meluncur ke arah hulu Kali Gendol.
Laporan Aktivitas G. #Merapi periode pengamatan 18/9/2019 pukul 18:00 s/d 19/9/2019 pukul 06:00 WIB
— BPPTKG (@BPPTKG) September 18, 2019
Terpantau dari CCTV 3 kali guguran lava dgn jarak 450-550 m arah hulu kali Gendol.
Laporan lengkap bisa dilihat di https://t.co/MwnToSUmxb#statuswaspada sejak 21 Mei 2018
"Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat lima kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 3-15 mm dan durasi 33.2-57 detik," katanya.
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
"Karena semakin jauhnya jarak luncur awan panas, kami mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," katanya.