Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, industri hiburan Tanah Air kembali kehilangan penyanyi terbaik. Didi Kempot dikabarkan menghembuskan napas terakhir pukul 07.30 di RS Kasih Ibu Solo, Jawa tengah, Selasa (5/5/2020).
Semasa hidup Didi Kempot dikenal sebagai maestro campursari sekaligus penulis lagu. Kali pertama terjun ke dunia musik saat menjajaki perjalanan hidup sebagai musisi jalanan di Surakarta pada tahun 1984 sampai 1986, kemudian hijrah ke Jakarta. Nama Kempot sendiri merupakan singkatan dari 'Kelompok Pengamen Trotoar'.
Pria yang meninggal pada usia 53 tahun ini, memiliki sederet tembang lagu yang menguras emosi dan menyayat hati pendengarnya, makanya tak heran bila ia dijuluki sebagai 'The Godfather of Broken Heart'.
Sosok Agus Mulyadi atau lebih dikenal Agus Megalangan sekaligus Pemimpin Redaksi Mojok.co inilah yang pertama kali menjuluki sang legendaris tersebut. Melalui laman blognya, Agus menceritakan kekagumannya akan sosok Didi Kempot.
"Katon Bagaskara boleh saja membuat Jogja menjadi tempat yang melemparkan ingatan masa lalunya. Namun Didi Kempot, baginya kenangan bisa tercecer di mana saja. Di Stasiun Balapan, di Terminal Tirtonadi, di Terminal Kertonegoro, di Pantai Klayar, di Tanjung Mas, di Gunung Purba Nglanggeran, di Parang Tritis. Semuanya adalah lumbung-lumbung kenangan," tulis Agus dalam blognya yang dikutip Indozone, Selasa (5/5/2020).
Tak kalah menghebohkan, kala Agus mencuitkan sepenggal cerita mengenai lirik lagu Didi Kempot yang menceritakan tentang patah hati dan kesedihan di tahun 2019 lalu. Seketika #SobatAmbyar antusias merespos cuitan tersebut.
Bahkan, Agus juga mengungkapkan bahwa sang The God Father of Broken Heart tersebut bukanlah seorang penyanyi melainkan nyanyian itu sendiri. Selamat jalan legenda.
