Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, berencana menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan keluhan terkait hasil seleksi calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023.
Abraham akan ditemani sejumlah mantan petinggi KPK lainnya saat menghadap ke Jokowi. Mereka tidak ingin KPK "lumpuh" karena keliru dalam memilih pemimpin.
Dalam ke-20 figur yang lolos profile assessment, ada sejumlah nama yang diduga melakukan pelanggara etik hingga punya rekam jejak buruk pada masa lalunya.
"Kami sebagai mantan pimpinan dan tokoh masyarakat sangat berharap ada respons yang serius dari bapak presiden, untuk segera tidak meloloskan nama-nama yang bermasalah," kata Abraham.
Pernyataan Abraham itu mewakili aspirasi sejumlah mantan petinggi KPK, antara lain Busyro Muqoddas (mantan Ketua KPK 2010-2014) dan Bambang Widjojanto (mantan Wakil Ketua KPK 2011-2015).
"Ini adalah bagian dari rasa bentuk keprihatian kami melihat bahwa ada semacam ancaman yang sangat berbahaya. Kami meminta Bapak Jokowi mengambil sikap tegas," ujar Abraham.
Panitia Seleksi (Pansel) akan memilih 10 nama yang lolos seleksi tes wawancara dan uji publik capim KPK. Nantinya ke-10 nama itu bakal diserahkan ke Presiden Joko Widodo, September 2019.
