Lama Terjebak Ekosistem Negara Lain, Erick Thohir: BUMN Harus Terus Dukung Ekonomi Rakyat

- Sabtu, 21 Mei 2022 | 11:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (ANTARA/Dhemas Reviyanto).
Menteri BUMN Erick Thohir. (ANTARA/Dhemas Reviyanto).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia sudah terlalu lama terjebak dalam ekosistem negara lain, entah itu China atau Amerika Serikat (AS).

Sumber daya alam (SDA) dan market pun hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bangsa lain.

Lewat BUMN, Erick ingin mengubah paradigma tersebut dengan penguatan ekosistem di segala lini dan melibatkan banyak elemen. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam mengawasi program BUMN agar ada check and balance. 

Oleh sebab itu, saat penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian BUMN dengan HKBP Pearaja Tarutung, Erick menegaskan BUMN harus terus mendukung ekonomi rakyat.

Sebagai pelayan rakyat, Erick akui mesti hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan program-program BUMN berjalan dengan maksimal demi memberikan manfaat.

"Makanya, kemarin saya disorot ngapain datang ke pondok pesantren, mungkin hari ini disorot juga, ngapain datang ke HKBP, jawaban saya sama, karena memang BUMN harus hadir di rakyat karena kita punya yang namanya ekonomi kerakyatan," kata Erick di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (19/5/2022).

Erick mengharapkan kerja sama BUMN dengan HKBP tak hanya berorientasi pada segi ekonomi, melainkan juga pengembangan karakter bangsa. Bagi Erick, upaya menciptakan kesejahteraan akan mustahil terwujud tanpa adanya kerukunan dan kerja sama antarelemen bangsa. 

"Oleh karena itu, ketika BUMN bekerja sama dengan HKBP, ini tidak hanya bicara tentang  ekonomi, tapi juga karakter seutuhnya sebagai komponen bangsa," ucapnya.

Erick mengatakan, BUMN kini mempunyai program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian yang terintegrasi untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

"Bicara pertanian, sering kita dengar, apa lagi tahun-tahun politik tentang nasib petani yang sangat krusial karena 273 juta penduduk perlu makan, tapi tulang punggung kita, tanahnya hilang terus, tambah miskin, untuk pendidikan keluarga tidak mampu," ungkap Erick.

Selain Makmur, Erick juga berbicara program Mekaar yang sudah mencapai 12,7 juta nasabah ibu-ibu dan ditargetkan mencapai 14,9 juta. Program ini berhasil menciptakan 7,1 juta lapangan kerja selama pandemi, di saat banyak perusahaan lain memangkas jumlah karyawannya.

"Kalau satu program berjalan saat situasi normal itu biasa, tapi kalau program yang tetap berjalan, bahkan tumbuh saat situasi sulit, ini luar biasa," lanjut Erick.

Mantan Presiden Inter Milan itu juga menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan pembiayaan untuk UMKM hingga 30 persen. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo mengingat jumlah pembiayaan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand untuk UMKM sudah mencapai 50 persen. Pemerintah, lanjut Erick, telah menaikan jumlah alokasi kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp 388 triliun yang mana 92 persen berasal dari bank-bank BUMN.

"Artinya, BUMN peduli kepada UMKM. Oleh karena itu, kita terus mendorong keberpihakan untuk UMKM baik di BRI, PNM dengan pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 4 juta tanpa agunan dengan Mekaar," sambung Erick.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X