Dosen Mualaf Sebut Bali Penuh Setan, Gede Pasek: Kasihan Saya, Doktor Kok Ngomongnya Gitu

- Sabtu, 17 April 2021 | 19:00 WIB
Kiri: Dosen UHAMKA, Desak Made Darmawati; Kanan: I Gede Pasek Suardika (Bidik layar YouTube)
Kiri: Dosen UHAMKA, Desak Made Darmawati; Kanan: I Gede Pasek Suardika (Bidik layar YouTube)

Isi tausiah dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), Desak Made Darmawati yang menyinggung soal konsep ketuhanan Hindu dan menyiratkan hinaan terhadap keyakinan orang Bali, mendapat sorotan dari tokoh Hindu Bali, I Gede Pasek Suardika.

Menurut Gede Pasek, semua yang disampaikan oleh Desak Made dalam ceramahnya yang viral di media sosial, menunjukkan kesesatan logika seorang dosen bergelar doktor (S-3).

Gede Pasek pun menyesalkan fakta bahwa pernyataan tersebut keluar dari mulut seorang terpelajar.

Seperti diketahui, dalam video tausiahnya yang viral, Desak Made mengaku bingung dengan konsep Trimurti di dalam Hinduisme. Ia menganggap Tuhan di dalam Hindu ada banyak. 

Tak cuma itu, Desa Made juga menyatakan bahwa Bali adalah pulau tempat di mana banyak setan bersemayam. Ia juga menyebut agama Hindu sebagai agama yang mengakal-akali.

"Kasihan saya ibu. Karena kalau ibu tidak berpendidikan bolehlah. Ibu kan seorang doktor. Yang biasa melalukan cek dan ricek di dalam proses menyampaikan sesuatu. Sampai sudah bikin disertasi itu kan levelnya udah tinggi," kata Gede Pasek, melalui video yang ditayangkan di kanal YouTube-nya, Gede Pasek Suardika.

Dalam video itu, Gede Pasek menjabarkan satu per satu kesesatan logika Desak Made, sesuai apa yang disampaikan di dalam ceramahnya.

Pertama, soal pernyataan Desak Made soal Tuhan Hindu ada banyak, Gede Pasek menegaskan bahwa anggapan demikian keliru adanya. Di dalam teologi Hindu, Tuhan tetaplah Tuhan Yang Maha Esa, bukan banyak sebagaimana dipersepsikan oleh Desak Made.

"Ibu harus mengerti, beberapa sloka yang menyebutkan Brahman Atman Aikyam. Brahman itu bukan Brahma ya, Bu. Filosofinya beda. Brahman itu sama dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan itu satu di dalam sistem filsafat Hindu. Ibu masih hapal gak Tri Sandhya. Ekonarayanat, itu artinya hanya ada satu Tuhan.
Tidak ada duanya," kata Gede Pasek.

Gede Pasek lantas meminta Desak agar mengkaji ulang konsep ketuhanan Hindu agar tidak salah dalam berbicara di depan publik. Menurutnya, Desak telah gagal membedakan antara Tuhan dengan sinar suci Tuhan dalam konsep ketuhanan Hindu. 

"Sinar suci Tuhan diberikan nama-namanya sesuai dengan fungsi semesta ini. Siwa, mahadewa, Brahma, rudra, Wisnu, itu sesuai konsep kosmologi. Cara berpikirnya sederhana, Ibu. Nama 'Tuhan' saja di Eropa gak ada yang tahu. Karena di sana nyebutnya 'God'. Bahasa Rusia beda lagi, bahasa Cina beda lagi. Tapi intinya sama, bahwa Sang Maha Pencipta itu tunggal," kata Gede Pasek.

Terkait anggapan Desak Made yang menganggap Wisnu sebagai dewa pelebur, Gede Pasek tak kuat menahan diri untuk tidak menertawakan Desak Made dan menyebutnya tak lebih pintar daripada anak SD.

"Kedua, ibu sebut Wisnu sebagai pelebur. Itu pun salah. Kita jadi ketawa. Ibu menjual diri, bahwa ia pergi meninggalkan yang lama, dengan mendegradasikan yang lama, tapi cara ibu mendegradasikan ibu kalah sama anak SD. Anak SD tahu, yang namanya Trimurti itu apa. Brahma apa, Wisnu apa, Siwa apa. Itu adalah siklus hidup, Ibu. Kita lahir, kita hidup, dan kita kembali. Di dalam siklus itulah Tuhan selalu hadir," jelas Gede Pasek

Gede Pasek juga mempertanyakan kisah masa kecil Desak Made yang mengaku pernah diajak ayahnya menonton upacara Ngaben di alun-alun.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X