Budi daya udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) yang saat ini dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Barat, sangat diminati konsumen di dalam negeri maupun di pasar luar negeri.
"Budi daya udang Vaname di Aceh Barat semakin diminati konsumen di luar negeri meski berada dalam situasi pandemi COVID-19,” kata Amiruddin seorang pengusaha udang di Aceh Barat, Senin (31/05)
Bahkan, setiap pekannya para petani di daerah itu mampu menjual udang tersebut ke pasar dalam negeri dan luar negeri mencapai 5-10 ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi udang termasuk di pasar internasional.
Udang tersebut selama ini dikirim ke Kota Medan, Sumatera Utara dan kemudian diekspor ke sejumlah negara di Asean termasuk negara Tiongkok dan negara lainnya.
Diketahui, saat ini setiap bulannya petambak di Aceh Barat mampu memanen udang vaname paling sedikit sekitar 20 ton setiap bulannya dengan masa panen udang setiap 15 hari sekali.
Amiruddin mengatakan bahwa pengembangan usaha itu juga telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar karena sebagian besar warga lokal turut dilibatkan sebagai pekerja di lokasi tambak.
Selaini itu, ia juga berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas harga jual udang di pasar domestik dan internasional, sehingga petambak tidak ikut dirugikan.
