Rezim Baru Taliban, Kementerian Urusan Perempuan Ditutup

- Minggu, 19 September 2021 | 10:53 WIB
Pembela hak-hak perempuan Afghanistan dan aktivis sipil protes untuk menyerukan kepada Taliban untuk pelestarian prestasi dan pendidikan mereka, di depan istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan 3 September 2021. (REUTERS/Stringer)
Pembela hak-hak perempuan Afghanistan dan aktivis sipil protes untuk menyerukan kepada Taliban untuk pelestarian prestasi dan pendidikan mereka, di depan istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan 3 September 2021. (REUTERS/Stringer)

Semenjak Taliban berhasil menguasai Afghanistan, berbagai kebijakan baru  pun turut diterapkan. Seperti yang baru saja dilakukan Taliban, di mana mereka menutup Kementerian Urusan Perempuan dan menggantinya dengan Kementerian Polisi Moral yang merupakan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

Dikutip dari Reuters, Minggu (19/9), simbol-simbol yang ada di gedung Kementerian Perempuan, kini telah diganti dengan tanda polisi moral Taliban. 

Tak cuma itu, para karyawan wanita juga dilarang masuk ke gedung untuk datang bekerja. Para wanita itu pun tampak bingung. Salah satunya mengatakan jika dirinya adalah tulang punggung keluarga dan bingung harus berbuat apa.

"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata seorang wanita yang bekerja di kementerian itu.

 "Ketika tidak ada lagi kementerian itu, apa yang harus dilakukan seorang wanita Afghanistan?" tanya dia.

Para karyawan wanita itu pun disuruh pulang ke rumah setiap kali datang untuk bekerja.

Sebelumnya, Taliban mengatakan tak mengizinkan wanita Afghanistan untuk bekerja di kementerian-kementerian bersama para lelaki.

Selama pemerintahan pertama Taliban pada 1996-2001, para wanita tak diizinkan meninggalkan rumah kecuali ditemani oleh lawan jenisnya, juga tak diberikan akses kehidupan publik. Para wanita juga tak diperbolehkan sekolah dan dilarang kuliah serta bekerja.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X