Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Teheran Minta Dewan Keamanan PBB Bertindak 

- Rabu, 2 Desember 2020 | 14:36 WIB
Jenazah ilmuwan nuklir Iran yang terbunuh. (REUTERS).
Jenazah ilmuwan nuklir Iran yang terbunuh. (REUTERS).

Pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran terkemuka Mohsen Fakhrizadeh, Teheran menuntut Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk pembunuhan itu dan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab. Namun hal ini diprediksi para diplomat kemungkinan besar tidak diindahkan.

Melansir Antara, setidaknya ada 15 anggota badan PBB itu dapat membahas pembunuhan ilmuwan nuklir tersebut pada hari Jumat dalam pertemuan tertutup. 

Namun duta besar Afrika Selatan untuk PBB, Jerry Matjila, mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada anggota yang sejauh ini meminta untuk membahas pembunuhan ilmuwan tersebut atau Iran secara umum. Para diplomat juga mengatakan belum ada pembahasan tentang pernyataan itu.

Dewan Keamanan bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan memiliki kemampuan untuk mengizinkan tindakan militer dan menjatuhkan sanksi. Tetapi langkah-langkah tersebut membutuhkan setidaknya sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia atau Tiongkok.

Baca Juga: Cewek Niat Beri Kejutan Ultah Teman Malah Terjadi Insiden di Depan Rumah, Netizen Gemas 

Meskipun tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, namun sosok Fakhrizadeh dipandang oleh kekuatan Barat sebagai arsitek program senjata nuklir yang ditinggalkan Iran.

Iran juga menyampaikan suratnya pada hari Jumat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sebagai tanggapan, Guterres mendesak pengekangan dan mengutuk pembunuhan atau pembunuhan ekstra-yudisial, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Sabtu.

Dewan Keamanan akan bertemu pada 22 Desember untuk pertemuan dua kali setahun mengenai kepatuhan dengan resolusi yang mengabadikan kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Iran, yang dihentikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada 2018 lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X