Terungkap! Pembantai Satu Keluarga Kristen di Sigi Ternyata Kelaparan, Rampas 40 Kg Beras

- Minggu, 29 November 2020 | 14:58 WIB
Sosok Ali Kalora, pemimpin MIT yang diduga dalang pembantaian satu keluarga di Sigi. (Istimewa)
Sosok Ali Kalora, pemimpin MIT yang diduga dalang pembantaian satu keluarga di Sigi. (Istimewa)

Kapolda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso membeberkan fakta-fakta menarik di balik pembantaian satu keluarga Kristen di daerah pegunungan kebun di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Jumat (27/11/2020).

Baso, antara lain, bilang bahwa sebelum membunuh korban, pelaku yang diduga anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berjumlah delapan hingga sepuluh orang itu masuk melalui pintu belakang rumah warga, mengambil beras sekitar 40 kilogram, sekitar pukul 9.00 WITA.

“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” kata Baso seperti diwartakan Antara.

Selain itu, menurut Baso, para pelaku membakar sekitar enam rumah warga. Terkait kabar gereja yang dibakar, ia bilang itu hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat Kristen.

"Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.

Setop Kasih Makan

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri Operasi Tinombala dikabarkan masih memburu pelaku.

“Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian kemudian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka,” kata Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, di Palu, Minggu (29/11/2020).

Farid pun meminta masyarakat setempat untuk berhenti memberi bahan makanan kepada kelompok teroris dan berhenti memberikan informasi terkait keberadaan pasukan TNI-Polri supaya mereka bisa cepat tertangkap.

"Saya menghimbau, tolonglah masyarakat jangan lagi membantu mereka dengan menyiapkan bahan makanan, menyiapkan informasi dimana keberadaan pasukan TNI-Polri yang mengejar mereka. Itu setop. Sudah. karena bisa dilihat bagaimana kekejaman MIT itu melakukan tindakan kekerasan, membunuh, membakar orang, merampok dan membakar rumah. Itu sangat keterlaluan,” katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X