Sosok Rizky Mahardika Kader Demokrat yang Diduga Perkosa Karyawati pada Hari Pertama Kerja

- Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:20 WIB
Kader Partai Demokrat yang diduga telah memperkosa karyawatinya. (Screenshot YouTube)
Kader Partai Demokrat yang diduga telah memperkosa karyawatinya. (Screenshot YouTube)

Nama Rizky Puja Mahardika kembali menjadi sorotan publik dalam beberapa jam terakhir, usai dipecat oleh Partai Demokrat karena diduga telah memperkosa seorang karyawatinya beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelusuran Indozone.id, Rizky diketahui merupakan pengusaha angkringan di Tulungagung. 

Di dalam pengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Tulungagung, Rizky adalah Ketua Muda-Mudi Demokrat, organisasi sayap Partai Demokrat yang mewadahi kaum muda dengan usia di bawah 40 tahun. 

Dalam struktur kepengurusannya, tidak ada SK (Surat Keputusan) pengangkatan atau pemberhentian pengurus.

Dia pernah maju menjadi calon legislatif di Pileg Tulungagung pada tahun 2019 lalu, namun kalah.

RK sendiri sebetulnya sudah menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan video ketika ia meminta maaf viral di media sosial.

"Aku minta maaf. Sing dadi kesalahanku, kekhilafanku, ...mokso arep berhubungan intim," katanya dalam video itu.

"Dulure kerungu dewe tho (saudaranya dengar sendiri kan)," kata wanita yang merekam.

Meski sudah minta maaf, Partai Demokrat tak mau menolerir perbuatan RK yang dianggap telah mencoreng nama baik partai. Prosesi penonaktifan itu sendiri dilakukan secara resmi dengan disaksikan perwakilan pengurus.

"Sementara yang bersangkutan kami nonaktifkan dulu. Terhitung sejak adanya kasus ini," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tulungagung, Sofyan Heryanto, di Tulungagung, seperti dilansir Antara, Rabu (14/10/2020).

RK yang dihadirkan dalam sidang internal, diputuskan nonaktif sampai kasusnya tuntas secara hukum. Semua atribut partai yang ada di rumah RK juga dilepas.

"Kami lakukan keputusan ini agar yang bersangkutan bisa fokus menyelesaikan masalah pribadinya, dan supaya tidak mempengaruhi urusan partai," terang Sofyan.

Terkait pelaporan kasus pelecehan itu ke kepolisian, Sofyan menyerahkan hal itu pada pribadi korban dan keluarganya. Ia mendukung jika ada laporan kepolisian terkait kasus itu. Pihaknya juga ingin mengetahui sejauh mana kasus ini terjadi.

"Saya berharap agar kedua belah pihak terbuka menyampaikan informasi terkait kasus ini," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X