Siapkah Warga Jakarta Menghadapi New Normal?

- Kamis, 4 Juni 2020 | 15:21 WIB
Salah satu sudut kota Jakarta dengan aktivitas warganya.(Unsplash.com/@a_pranata)
Salah satu sudut kota Jakarta dengan aktivitas warganya.(Unsplash.com/@a_pranata)

New Normal dipandang sebagai gaya hidup baru di dunia. Era dimana manusia harus hidup berdampingan dengan virus corona.

Rupanya warga Jakarta dianggap kurang siap dalam menghadapi new normal. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan LaporCovid19.org berkolaborasi dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU), Singapura, mengenai kesiapan warga Jakarta dalam menghadapi New Normal.

Survei ini dilakukan untuk mengukur tingkat persepsi risiko dan perilaku warga Jakarta mengenai persepsi risiko, pengetahuan, informasi, perlindungan diri, modal sosial, dan ekonomi.

Hasilnya, kondisi sosial dan ekonomi yang cukup memprihatinkan menjadi salah satu yang mempengaruhi rendahnya persepsi risiko secara umum. Salah satunya, mengenai informasi risiko virus corona, ada beberapa warga yang abai.

Selain itu, pekerja harian yang memang sangat menggantungkan hidupnya di luar rumah, terkadang mereka juga kurang memperhatikan mengenai bahaya Covid-19.

Dalam skor kesiapan menuju New Norml, Jakarta meraih poin 3,46 dari total skor 4. Secara keseluruhan, Jakarta dianggap cukup siap dalam menghadapi new normal.

-
Salah satu sudut kota Jakarta dengan aktivitas warganya.(Unsplash.com/@ranggcahya)

Persiapan Matang

Sudah banyak masyarakat yang memahami risiko mengenai virus corona. Responden dalam penelitian ini, salah satunya.

Mereka memiliki kecenderungan yang cukup kuat untuk melindungi diri. Namun banyak juga yang belum mendapatkan informasi lengkap mengenai Covid-19.

Selain itu, masyarakat juga berharap mendapatkan informasi yang pasti, tepat, dan lebih akurat tentang pandemi atau new normal. Mereka mengharapkan sumber informasi yang dipercaya publik, apalagi banyak hoax yang beredar mengenai virus corona.

Responden adalah lulusan SMA (40,08 persen) dan Sarjana (41,86 persen). Sementara jenis pekerjaan cukup merata di sektor informal dan formal. Proporsi paling besar adalah
sebagai mahasiswa (31,89 persen), diikuti bidang swasta (27,46 persen). Dengn kata lain, yang mengikuti survei ini merupakan orang-orang yang melek teknologi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X