Ayah Penggal Kepala Anak Gadisnya Karena Pacaran Bukan Pertama Kali Terjadi di Iran

- Jumat, 29 Mei 2020 | 20:12 WIB
Romina Ashrafi (kiri) dan Atefeh Navidi (kanan), dua gadis Iran yang dibunuh ayah kandung sendiri dengan cara dipenggal karena berpacaran. (Foto: Istimewa)
Romina Ashrafi (kiri) dan Atefeh Navidi (kanan), dua gadis Iran yang dibunuh ayah kandung sendiri dengan cara dipenggal karena berpacaran. (Foto: Istimewa)

Kasus pembunuhan anak gadis oleh ayah kandung dengan cara memenggal kepala bukan pertama kali terjadi di Iran. Sebelum Romina Ashrafi (14) yang dipenggal ayahnya karena hendak menikah dengan pria 35 tahun, ada Atefeh Navidi, seorang gadis muda di Iran, yang juga dipenggal kepalanya oleh ayahnya sendiri karena memiliki pacar. 

Hal itu diungkap oleh jurnalis cum aktivis gerakan perempuan di Iran, Masih Alinejad di Twitter.

"Seperti wawancara saya dengan ibunya, dia ragu untuk membela putrinya," tulis Alinejad.

Alinejad menegaskan bahwa pembunuhan Romina adalah bukti teranyar betapa misoginisnya hukum yang berlaku di Iran. Sebelum dihabisi nyawanya oleh sang ayah, gadis cantik itu sempat kabur bersama pacarnya yang berusia 35 tahun dan berencana kawin lari.

"Seorang pria berumur 35 tahun memperdayanya hingga mau kawin lari dengannya. Lalu, dia ditahan. Hakim memutuskan untuk mengembalikannya ke ayahnya. Ayahnya kemudian memenggal kepalanya saat dia tidur. Tidak ada seorang pun yang menolongnya," tulis Alinejad.

Yang membuat publik geram, pembunuhan terhadap anak perempuan seperti yang dialami oleh Romina merupakan hal yang lazim di Iran. Pembunuhan semacam itu bahkan dianggap sebagai kehormatan.

Si pelaku, Reza Ashraf, dikabarkan berpeluang dibebaskan dari hukuman mati karena ia adalah ayah kandung Romina dan tidak ada keluarga yang menuntut perbuatannya, sesuai dengan hukum yang berlaku di Iran. Tak cuma itu, ia juga diperkirakan tidak akan mendapat hukuman berat.

Sebelum dibunuh, Romina telah memohon kepada hakim supaya dia tidak dipulangkan kepada ayahnya karena nyawanya terancam. Dia bahkan sampai menangis memohon, tapi penegak hukum di negara basis Syiah itu tetap tidak menggubris.

"Kekerasan ini harus diakhiri. Romina secara brutal dibunuh oleh ayahnya setelah dia mencoba kawin lari dengan pria 35 tahun. Kau tahu siapa pembunuh sebenarnya di sini? Ya, tak lain adalah Republik Islam Iran dan politik gendernya yang melanggengkan pembunuhan perempuan Iran. Pihak berwenang bahkan memotret jilbabnya setelah kematiannya," kata Alinejad.

Dilansir Aljazeera, pembunuhan keji itu terjadi di Kota Talesh, sekitar 320 kilometer dari sebelah barat laut ibu kota Tehran. Ayah Romina, Reza Ashraf memenggal kepala putrinya menggunakan arit yang biasa dipakai untuk bertani.

Begitu selesai membunuh putrinya, Reza langsung menyerahkan diri ke polisi dalam keadaan masih berlumuran darah. Di dalam tahanan, Reza mengakui kalau ia membunuh putrinya karena sejak awal tidak setuju dengan hubungan asmara antara putrinya dengan seorang pria berusia 34 tahun bernama Bahamn Khavari.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X