PSBB Transisi Berakhir Hari Ini, DPRD Jakarta: Enggak Usah Diperpanjang, Sama Saja

- Kamis, 16 Juli 2020 | 19:04 WIB
Ilustrasi PSBB Transisi Jakarta (ANTARAFOTO/ Nova Wahyudi)
Ilustrasi PSBB Transisi Jakarta (ANTARAFOTO/ Nova Wahyudi)

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak, menyarankan  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar tidak memperpanjang pelaksanaan PSBB transisi lagi jika tidak diikuti dengan upaya pencegahan virus corona (Covid-19).

PSBB transisi berakhir pada hari ini, Kamis (16/7/2020) setelah diberlakukan pada 5 Juli lalu.

"Sudah lah enggak usah lagi diperpanjang deh. Sama saja. Enggak usah lagi transisi diperpanjang, itu pemanis doang hanya life service," kata Johnny kepada Indozone, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Johnny mengungkapkan bahwa saat ini pengawasan atas penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat sangat lemah. Sebab, tidak ada bedanya saat PSBB transisi atau tidak.

"Coba sekarang sejauh mana perhatian masyarakat ketika ada laporan dari pemerintah tentang Covid-19 itu, sudah enggak ada. Yang memperhatikan pers kan supaya bisa jadi berita. Kalau masyarakat sudah cuek," ungkapnya.

Dia menegaskan, upaya yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta ialah sosialisasi pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 dengan masif. Sehingga masyarakat menjadi sadar dan peduli akan bahaya Covid-19.

"(Poinnya di pengetatan protokol kesehatan) Itu yang harus," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan, memutuskan untuk memperpanjang kembali masa penerapan PSBB transisi di Jakarta selama 14 hari ke depan atau hingga 16 Juli 2020.

"PSBB transisi yang artinya semua kegiatan berlangsung masih dalam kapasitas 50% akan diteruskan 14 hari ke depan," kata Anies dalam konferensi persnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/7/2020). 

Anies menjelaskan, alasan diperpanjang kembali masa PSBB transisi kerena masyarakat di DKI Jakarta masih perlu menerapkan kedisiplinan guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

"Lalu dalam pembahasan tadi di Jakarta apa yang terjadi selama satu bulan terakhir di situ nampak bahwa secara umum masih perlu ada peningkatan kedisiplinan masyarakat," ujarnya. 

Dia menjelaskan, bahwa ada tiga aspek penting yang mesti ditingkatkan oleh masyarakat yaitu penggunaan masker, mencuci tangan secara rutin dan menjaga jarak aman atau psysical distancing.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta juga mengklaim berdasarkan data yang dimilikinya laju perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta cukup terkendali. Kata dia masih tersisa satu kelurahan yang tersisa dengan laju insiden rate yang masih tinggi. 

"Mapping kecepatan laju insiden di Jakarta yang secara umum situasinya relatif terkendali ada satu kelurahan maksudnya yang di situ laju incident-nya masih tinggi," ujarnya. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X