Pegiat media sosial, Denny Siregar menyampaikan terima kasih kepada mantan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto yang telah diganti oleh Presiden Jokowi dengan Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Denny, Terawan adalah dokter yang baik. Dia bahkan menyebut Terawan sebagai seniman dalam bidang kesehatan, tanpa menyebut alasannya.
"Menkes Terawan dokter yang baik. Bahkan bisa dibilang beliau seniman di bidang kesehatan. Tapi, seperti biasanya seniman, biasanya bukan manajerial yg baik. Kayak gua, banyak main di perasaan," cuit Denny.
"Itulah mungkin kenapa Menkes diganti Bankir yg memang jago di manajerial," tambah Denny.
Menkes Terawan dokter yang baik. Bahkan bisa dibilang beliau seniman di bidang kesehatan.
Tapi, seperti biasanya seniman, biasanya bukan manajerial yg baik. Kayak gua ???? banyak main di perasaan.
Itulah mungkin kenapa Menkes diganti Bankir yg memang jago di manajerial.— Denny siregar (@Dennysiregar7) December 23, 2020
Denny pun membeberkan bahwa Terawan-lah yang membisiki Jokowi agar tidak menerapkan lockdown.
"'Jangan lockdown. Kalau Indonesia lockdown, posisi kita bahaya. Baik dr sisi kesehatan apalagi ekonomi..'. Itulah bisikan Menkes Terawan kpd Presiden, spt yg diceritakan seseorang. Dan kebijakan itu disetujui Jokowi. Kita semua selamat krn bisikan itu. Terimakasih, dr Terawan," cuit Denny pula.
"Jangan lockdown. Kalau Indonesia lockdown, posisi kita bahaya. Baik dr sisi kesehatan apalagi ekonomi.."
— Denny siregar (@Dennysiregar7) December 23, 2020
Itulah bisikan Menkes Terawan kpd Presiden, spt yg diceritakan seseorang. Dan kebijakan itu disetujui Jokowi. Kita semua selamat krn bisikan itu.
Terimakasih, dr Terawan..
Adapun Budi Gunadi Sadikin adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Pada 2019 lalu Budi sempat diangkat menjadi wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo.
Pria yang lahir pada 8 Juli 1964 pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum (Persero). Pada 2019 lalu ia juga sempat diangkat menjadi wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo.
Budi Gunadi Sadikin pernah meraih gelar sarjana di Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988 sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004).
Pria berusia 56 tahun ini memiliki rekam jejak yang panjang di dunia perbankan. Di tahun 1988–1994 Budi sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang.
Budi sempat memegang beberapa jabatan di Bank Bali salah satunya yaitu sebagai General Manager Regional Jakarta dan pada tahun 1999–2004 Budi menjadi Senior VP Consumer dan Commercial Banking ABN Amro Bank Indonesia & Malaysia.
Di tahun 2004 Budi menjabat sebagai Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk. Lalu tahun 2006 mulai menjabat sebagai Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk, dan mulai menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk di tahun 2013.
