Wamendag Jerry Sambuaga Beberkan 2 Fokus Utama Pemulihan Ekonomi Nasional

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 15:38 WIB
Menteri perdagangan Agus Suparmanto dan Wakilnya Jerry Sambuaga tinjau pemotongan hewan kurban di Kemendag. (Biro Humas Kemendag)
Menteri perdagangan Agus Suparmanto dan Wakilnya Jerry Sambuaga tinjau pemotongan hewan kurban di Kemendag. (Biro Humas Kemendag)

Kementerian Perdagangan awal pekan ini mengadakan kurban sebagai rangkaian peringatan Idul Adha. Hewan kurban terdiri dari 64 sapi dan 28 ekor kambing. 

Menteri perdagangan Agus Suparmanto dan Wakilnya Jerry Sambuaga turut menyumbang hewan kurban, masing-masing satu ekor sapi. Kurban akan dibagikan kepada para dhuafa serta tenaga kebersihan dan tenaga keamanan di lingkungan Kemendag.

Diwawancarai setelah kurban, Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan bahwa kurban telah menjadi momen budaya bersama. Saat ditanya tentang makna kurban, Jerry menekankan pada upaya untuk menumbuhkan solidaritas. 

Menurutnya, kurban adalah ibadah sosial yang punya makna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi dalam masa krisis karena Pandemi Covid-19 ini.

“Kurban menumbuhkan solidaritas. Ada nilai saling menolong dan saling menguatkan. Nah, inilah yang sangat diperlukan oleh Bangsa Indonesia, khususnya di masa pandemi ini. Kita saling menguatkan, san terus bekerja agar bisa melalui pandemi ini dengan baik,” kata Jerry, Selasa (4/8/2020).

-
Menteri perdagangan Agus Suparmanto dan Wakilnya Jerry Sambuaga tinjau pemotongan hewan kurban di Kemendag. (Biro Humas Kemendag)

Jerry menambagkan, semangat inilah yang saat ini juga dipunyai oleh Kementerian perdagangan. Kemendag menjadi bagian tak terpisahkan dalam mitigasi dan pemulihan ekonomi Indonesia

Menurut dia, dalam pemuliahan ekonomi ada dua fokus utama yang harus dilakukan. Pertama, upaya untuk menjaga agar distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan dengan harga yang stabil dan stoknya selalu tersedia. Kedua, menjaga agar pasar sebagai fungsi ekonomi masyarakat terus bisa berjalan.

“Pasar itu adalah nadi perekonomian kita. Kalau pasar berhenti tentu akibatnya akan sangat luas dan dalam perekonomian masyarakat. Masyarakat tidak bisa memasarkan produksi barang maupun jasa. Akibatnya ekonomi bisa berhenti. Tentu arti pasar dalam hal ini luas ya, pasar rakyat, pasar modern, dan pertokoan hingga pasar berjangka,” urai mantan anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Namun, sambung Jerry, upaya untuk menjaga pasar pada masa pandemi ini bukan hanya tanggung jawab Kemendag. Dikaitkan dengan otonomi Daerah, Pemerintah Daerah turut berperan. 

Demikian juga dengan kementerian dan lembaga lain. Pasar menurutnya adalah muara dari kegiatan ekonomi, banyak aspek dan pihak yang berkaitan.

“Jangan lupa peran masyarakat sendiri sebagai pelaku dan pemanfaat dari pasar. Agar pasar tetap bisa berjalan tentu masyarakat harus menjaga diri, harus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin," tuturnya. 

"Dengan begitu dari segi kesehatan tetap bisa berjalan, di samping tentu saja dalam aspek ekonomi. Ada yang harus dikurbankan, misalnya kenyamanan. Tetapi yang penting semua aman dulu. Itu sejalan dengan makna kurban,” sambung Jerry.

Jerry menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi antar kementerian dan lembaga serta sosialisasi kepada masyarakat. Jerry optimis, meskipun tidak selancar seperti biasanya, penerapan protokol kesehatan bisa menekan potensi resesi ekonomi Indonesia. 

“Disiplin dalam new normal itu penting agar kita tidak resesi. Apalagi banyak negara dan kawasan sudah mengumumkan resesi. Terakhir Jerman dan Uni Eropa. Kita usahakan bersama agar Indonesia bisa terhindar dari resesi,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X