Populasi Tak Lebih dari 100 Ekor, Penyelamatan Badak Sumatera Libatkan Masyarakat

- Selasa, 22 September 2020 | 23:29 WIB
  Aktivitas baru tersebut bertajuk Feeding Rhino, yakni memberi makan Badak Sumatera di Baobab Safari Resort di Pasuruan, Jawa Timur. (Photo/Antarajatim/TSI Prigen/IS)
Aktivitas baru tersebut bertajuk Feeding Rhino, yakni memberi makan Badak Sumatera di Baobab Safari Resort di Pasuruan, Jawa Timur. (Photo/Antarajatim/TSI Prigen/IS)

Mengambil strategi baru untuk melestarikan populasi Badak Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kini menggandeng masyarakat untuk ikut menyelamatkan spesies langka itu yang kini hanya berjumlah tidak lebih dari 100 individu di Indonesia.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno dalam Selamatkan Populasi Terakhir Badak Sumatera oleh Yayasan Kehati menyampaikan bahwa badak adalah spesies yang memiliki karakteristik khusus dan rumit.

"Badak hanya ada di Sumatera dan Kalimantan untuk badak sumatera. Badak jawa hanya di Ujung Kulon. Setiap spesies bernilai global, punya karakteristik khusus dan rumit, sehingga penanganan pelestariannya juga jadi sangat rumit," katanya, melansir dari Antara, Selasa (22/9/2020).

Maka dari itu, ia pun menyampaikan kalau KLHK telah menerapkan Konservasi Lintas Batas yang melibatkan multi-stakeholder, multidisipliner, multi-level leadership, continuous improvement based on science plus local wisdom, mentorship at field level.

"Tanpa dukungan Pemda berat sekali, karena gangguannya juga datang dari kegiatan manusia, antropogenik. Ada rencana aksi dan pekerjaan sangat besar yang harus dilakukan. Saya sudah perintahkan staf untuk melakukan 'full protection', maka ada investasi besar atau 'refocusing' pendanaan di lakukan di Taman Nasional Gunung Leuser, pendanaan dan penguatan sumber daya manusia akan kita dukung sepenuhnya ini sebagai upaya bersama," tambahnya.

Menurutnya, kemitraan yang sudah dijalin ini menjadi sebuah dukungan yang penting untuk melestarikan populasi badak sumatera.

"Masyarakat harus 'comply' dengan strategi yang baru, 'full protection' tersebut. Seperti di Taman Nasional Ujung Kulon itu luar biasa dan jadi perhatian publik dan media massa," ujar Wiratno dengan nada yang senang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X