Natalius Pigai Kena Rasis Lagi, Mantan Kepala Staf TNI Geram: Bisa Membuat NKRI Terbelah

- Senin, 25 Januari 2021 | 18:12 WIB
Kolase foto Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo dan tangkapan layar Ambroncius Nababan. (Istimewa)
Kolase foto Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo dan tangkapan layar Ambroncius Nababan. (Istimewa)

Mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, turut angkat bicara mengenai serangan rasis yang dialami aktivis HAM Natalius Pigai.

Seperti diketahui, Pigai baru-baru ini mendapat serangan rasis dari Ambroncius Nababan yang diduga relawan Presiden Jokowi.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) ini, tindakan rasis tersebut berpotensi membuat perpecahan di antara anak bangsa.

Hal ini diungkapkan Suryo melalui akun media sosial Twitter @JSuryoP1, Sabtu (23/1/2021).

"Pernyataan orang seperti Ambroncius Nababan ini yg bisa membuat NKRI terbelah," tulis Suryo Prabowo.

Reaksi aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai usai mengalami kembali serangan rasis mengejutkan.

Pigai mengunggah cuitan yang membawa serta Menteri Pertahanan AS yang baru, Lloyd J Austin.

Austin sendiri merupakan warga AS keturunan Afrika. Pigai memberi apresiasi kepada Austin yang menjadi orang keturunan Afrika pertama yang mengepalai Petagon.

Pigai kemudian menceritakan bahwa warga Papua kerap mengalami rasis.

Pigai pun mengunggah tangkapan layar ujaran rasis yang dilakukan Ambroncius.

"I am proud of you, mr @LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention," tulis Natalius.

Jika diartikan, cuitan itu berbbunyi:Saya bangga pada Anda, mr @LloydAustin orang kulit hitam Afrika-Amerika terkuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida secara perlahan. Kami butuh perhatian.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X