Beberapa waktu belakangan ini, isu mengenai logo Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang ke-75 yang disebut-sebut mirip simbol salib tengah ramai diperbincangkan. Salah satunya dilontarkan oleh ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Mengenai hal tersebut, Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjelaskannya. Ia mengatakan, logo HUT RI itu adalah murni sebuah karya seni, dan bukan merupakan simbol salib.
"Ini adalah karya seni dari anak-anak bangsa yang memiliki kemampuan kreasi yang luar biasa," ucap Ngabalin dalam video yang diunggah pada akun Instagramnya, Selasa (11/8/2020).
Lebih lanjut, Ngabalin memaparkan kalau logo dari HUT RI tersebut awalnya dibentuk dengan posisi horizontal. Jika dibalik pun, ia menilai bahwa kemiripan logo dengan simbol apapun tergantung dari isi kepala orang yang melihatnya.
"Tapi kalau dibalik ini, maka dia akan berbentuk seperti biasa saja sih, tergantung dari otak-otak manusia, otak-otak intoleran, otak yang memang penuh isi kepala yang radikal," paparnya.
Di akhir video yang diunggahnya tersebut, Ngabalin kembali menegaskan bahwa logo HUT RI sama sekali tidak ada kaitannya dengan isu-isu suku, agama dan ras atau SARA, apalagi diartikan mirip dengan simbol salib seperti yang dituduhkan.
"Memberikan isyarat kepada kita semua bahwa semangat yang dibangun itu adalah semangat persatuan, spirit yang mengandung komitmen dari nilai-nilai luhur Pancasila," ungkap Ngabalin.
"Sekali lagi, logo itu murni sama sekali tidak ada yang terkait dengan isu-isu SARA, apalagi dalam bentuk salib dan lain-lain," tegasnya.
