Menteri Nadiem Ingatkan Sekolah yang Akan Gelar Belajar Tatap Muka, Simak Tiga Imbauannya

- Sabtu, 8 Agustus 2020 | 21:58 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberi kelonggaran kepada sekolah dan para orangtua murid untuk kembali menyelenggarakan belajar secara tatap muka.

Secara virtual, Nadiem mengatakan bahwa keputusan menggelar belajar tatap muka berada di tangan masing-masing sekolah dan orangtua murid.

Syaratnya, sekolah itu mesti masuk dalam kategori zona kuning atau zona hijau.

Jika orangtua murid masih khawatir, mereka juga dibolehkan tetap mengukuti sekolah dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Bagi sekolah yang sudah menerapkan belajar tatap muka kembali, Nadiem meminta agar protokol kesehatan tetap dijaga ketat.

"Masing-masing rombel (rombongan belajar) hanya diperbolehkan maksimal 50 persen dari kapasitas, berarti harus melakukan rotasi shifting semua sekolah ini," katanya secara virtual.

Selain kapasitas rombel, Nadiem juga meminta pihak sekolah agar tidak membuka kantin serta menggelar ekstrakulikuler. Dia juga mengimbau para orangtua murid agar tetap membawakan masker untuk anak-anaknya.

"Dan juga tidak ada lagi aktivitas kantin, berkumpul, ekstrakulikuler yang akan ada risiko interaksi antara masing-masing rombel. Hanya boleh sekolah, langsung pulang setelah sekolah. Dan tentunya wajib memakai masker dan berbagai macam checklist yang sangat ketat," katanya.

Sebelumnya, Nadiem memberikan kesempatan untuk sekolah yang berada di zona kuning dan hijau membuka kembali program belajar tatap muka.

Syaratnya, sekolah mesti berembuk dengan orangtua murid melalui komite sekolah.

"Bahwa untuk zona kuning dan hijau, sekolah tidak bisa mulai pembelajaran tatap muka tanpa persetujuan orangtua melalui persetujuan komite sekolah, yaitu perwakilan orangtua di masing-masing sekolah," kata Nadiem.

Selain memberikan sekolah menerapkan kembali sistem belajar tatap muka, Nadiem juga memberikan kesempatan bagi para orangtua murid membuat pilihan masing-masing.

"Dan bahkan kalau sekolah itu mau melakukan tatap muka dan sudah akan membuka, masing-masing orangtua anak boleh tidak memperkenankan anaknya masuk ke dalam sekolah kalau mereka belum nyaman," kata Nadiem.

"Dan mereka boleh melanjutkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) jika orangtuanya tidak memberikan izin untuk masuk sekolah tatap muka," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X