Kisah Para Pemulung Beli Lunas Kambing Kurban Pakai Uang Receh

- Senin, 22 Juli 2019 | 16:11 WIB
photo/ANTARA/Sugiharto Purnama
photo/ANTARA/Sugiharto Purnama

Sejumlah pedagang kambing di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungkapkan kisah warga miskin yang membeli hewan kurban untuk merayakan hari Idul Adha. Uci, salah seorang pedagang kambing mengatakan ada beberapa pemulung yang rutin membeli hewan kurban.

"Beberapa pemulung sering datang ke sini membeli kambing. Biasanya setiap tahun ada," kata wanita yang telah berjualan 30 tahun di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).

-
photo/ANTARA/Sugiharto Purnama

Pada 2018, Uci pernah melayani seorang pemulung yang membeli kambing seharga Rp1,7 juta. Kambing kurban itu dibayar secara lunas dengan uang recehan. Uci menceritakan, pemulung itu berkeliling membawa gerobak sampah setiap harinya.

"Bapak pemulung itu bawa gerobak sampah, beli kambing Rp1,7 juta untuk Idul Adha," ungkapnya.

Uci melanjutkan, lima tahun lalu, ada juga seorang nenek pemulung botol plastik juga pernah datang ke tempatnya. Nenek tersebut membeli kambing kurban seharga Rp800 ribu. Nenek pemulung itu tinggal di pinggiran rel kereta api di kawasan Bongkaran, Tanah Abang.

"Dia bayar lunas pakai uang receh Rp100-an. Jumlahnya banyak banget, saya sampai capek menghitung uangnya," kata Uci.

Niat dan Kesungguhan yang Kuat

Senada dengan itu, pedagang kambing lainnya, Junaedi, pun membagi pengalamannya melayani para pemulung yang membeli kambing ukuran sedang seharga Rp1,6 juta. Itu terjadi di tahun 2016. Junaedi menuturkan, pemulung itu membayar lunas kambing kurban yang dibelinya.

"Kami (pedagang) tidak membedakan pembeli kaya dan miskin. Orang-orang yang membeli hewan kurban adalah untuk beribadah dan beramal," ungkap Junaedi.

-
photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Anis Efizudi

Barangkali, kata Junaedi, bagi orang kaya dan mampu, untuk membeli hewan kurban bukanlah hal sulit karena mereka memiliki uang cukup. Namun, bukan berarti mereka yang tidak mampu dari segi keuangan tidak bisa beribadah kurban.

Berkaca dari para pemulung yang dikisahkan oleh Uci dan Junaedi, bahwa dengan niat dan kesungguhan, orang-orang miskin yang bekerja sebagai pemulung pun bisa berkurban setiap tahunnya. Meskipun, mereka harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan pundi-pundi uang receh hingga bertahun-tahun.

Sekilas Tentang Kurban

Secara etimologi, kata kurban berasal dari bahasa Arab yaitu 'qariba - yaqrabu - qurban wa qurbanan qa qirbanan' yang memiliki arti dekat. Adapun makna kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan menjalankan perintah-Nya atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah.

Secara harfiah, kurban berarti hewan sembelihan. Sedangkan, ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, di mana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah SWT.

-
photo/ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kewajiban menyembelih hewan kurban (kambing, domba, sapi, kerbau maupun domba) saat Idul Adha merupakan perintah Allah SWT. Ibadah kurban bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idul Adha bersama.

Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X