Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan patroli siber terkait tantangan atau challenge berbahaya yang belakangan beredar di Tiktok.
"Kami sudah patroli siber menggunakan mesin AIS kami. Untuk Tiktok di Indonesia tidak ada satu pun, kebanyakan konten challenge berbahaya seperti itu ada di Amerika Selatan," kata Plt. Kepala Biro humas Kominfo, Ferdinandus Setu pada Senin (16/2/2020).
Kominfo juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak TikTok untuk tetap terus memantau dan mengawasi hashtag atau konten challenge berbahaya tersebut.
Belakangan ini memang sedang marak challenge TikTok berbahaya di TikTok, salah satunya adalah "skullbreaker challenge" yang dilakukan oleh tiga orang pria yang berdiri berdampingan.
Dalam video, para pria tersebut tampak melompat. Kemudian, dua orang di sampingnya menendang kaki orang yang di tengah hingga terjatuh dengan posisi terlentang hingga kepalanya menghantam lantai.
Terkait video tersebut, Kominfo meminta agar para pengguna media sosial tidak ikut-ikutan membuat tantangan yang membahayakan itu.
"Main TikTok yang having fun saja, tidak ada isu pemblokiran, jangan membahayakan diri sendiri, banyak hal yang menghibur yang dapat dilakukan di Tiktok, seperti menari dan menyanyi," kata Ferdinandus.
