Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memasuki babak baru, dimana Senator dari kubu Partai Republik yang mendukung Trump dan mendominasi Senat, mulai saling adu argumen dengan Senator Partai Demokrat, pendukung pemakzulan Trump. Padahal, sidang Senat Amerika baru akan dihelat pada Januari 2020 mendatang.
Dilansir Reuters, Senin (23/12) Senator Partai Demokrat Chuck Schumer pada Sabtu (21/12) mengumumkan kepada publik, email yang berisi intervensi terhadap bantuan yang diperuntukan bagi Ukraina, hanya 91 menit setelah Trump menelpon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada 25 Juli 2019 lalu.
Email tersebut diperoleh dari Pusat Integritas Publik atas perintah pengadilan dalam kasus Undang-Undang Kebebasan Informasi. Dalam email tersebut tersirat, pejabat senior anggaran Gedung Putih Michael Duffey, mengarahkan Pentagon untuk menahan bantuan tersebut.
Ini membuat Schumer menginginkan Senat untuk memeriksa empat pembantu Trump dalam permasalahan ini, salah satunya adalah Duffey. Namun, Pimpinan Senat Amerika Serikat yang juga politisi Partai Republik Mitch McConnell menginginkan Senat fokus pada masalah pemakzulan dan mengabaikan permohonan saksi baru.
"Jika ada argumen, bahwa kita perlu Pak Duffey untuk datang dan bersaksi. Ini adalah informasi itu," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pejabat Amerika Serikat yang telah memberikan kesaksian kepada Kongres, Gordon Sondland mengaku, hingga saat ini tidak mengetahui alasan penundaan bantuan keamanan tersebut.
"Saya pertama kali diberitahu pada 18 Juli, bahwa Gedung Putih menahan bantuan keamanan ke Ukraina. Saya tidak pernah bisa mendapatkan jawaban yang jelas mengenai alasan spesifik penahanan ini," tandas Duta Besar Amerika Serikat untuk Uni Eropa ini.
Untuk meningkatkan tekanan kepada McConnell agar mengizinkan pemeriksaan empat saksi baru, Ketua Kongres Amerika Serikat yang juga politisi Demokrat Nancy Pelosi, menunda pengiriman dakwaan impeachment ke Senat.
Pihak Partai Republik sendiri menyarankan Partai Demokrat untuk tidak mengajukan saksi baru, lantaran dakwaan yang diarahkan ke Trump sangat lemah. Sementara, Demokrat menilai Repulik ketakutan terhadap rencana pemeriksaan saksi-saksi baru.
