Mengenang Kembali Bencana Gempa dan Tsunami Dahsyat di Aceh

- Kamis, 26 Desember 2019 | 11:05 WIB
Kondisi Kota Banda Aceh yang hancur akibat tsunami. Foto ini diambi pada 28 Januari 2005. (Reuters/Kimimasa Mayama)
Kondisi Kota Banda Aceh yang hancur akibat tsunami. Foto ini diambi pada 28 Januari 2005. (Reuters/Kimimasa Mayama)

Pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan hari kelam tidak hanya bagi masyarakat Aceh tapi juga Indonesia bahkan dunia. Bencana gempa berkekuatan magnitudo 9,3 yang terjadi sekitar pukul 07.59 WIB berpusat di Samudera Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut dan dirasakan selama 10 menit.

Tidak lama setelah gempa, gelombang tsunami menerjang hampir seluruh wilayah sumi 'Serambi Mekah' tersebut. Ketinggian tsunami saat itu bahkan disebut-sebut mencapai 30 hingga 50 meter.

Tentu adanya korban jiwa tidak dapat dihindari mengingat dahsyatnya bencana yang menimpa Aceh pada saat itu. Tercatat sekitar 170 ribu korban meninggal. Banyak dari korban jiwa yang tidak teridentifikasi dan terpaksa dikubur massal.

Perhatian dunia saat itu tertuju pada Aceh. Negara-negara dari berbagai penjuru mengirimkan bantuan dan juga relawan sebagai bentuk dukungannya. Pemerintah Indonesia saat itu benar-benar bekerja keras demi memulihkan tidak hanya terkait infrastruktur namun juga bagaimana memulihkan kondisi kejiwaan warga Aceh yang tidak sedikit mengalami trauma pasca tsunami tersebut.

Banyak rumah bantuan didirikan, termasuk berbagai infrastruktur serta fasilitas umum. Secara perlahan, masyarakat Aceh mulai bangkit dan mulai beraktivitas kembali serta perlahan-lahan trauma mereka mulai hilang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X