Sistem penanggalan Zaman Perunggu ditemukan di Turki melalui serangkaian ukiran yang menggambarkan tiga prosesi dewa yang berjalan menuju dua dewa tertinggi.
Penanda di bawah setiap garis ukiran dewa digunakan untuk melacak tanggal dalam sebulan, bulan-bulan, dan siklus 19 tahun yang merupakan bagian dari koreksi kalender.
Setiap 19 tahun satu bulan tambahan akan ditambahkan ke kalender dalam siklus Metonik yang disebut untuk mengimbangi tahun matahari.
Supaya kamu tahu. Selama Zaman Perunggu, kota Hattusa - terletak di tempat yang sekarang disebut Turki utara - adalah ibu kota kerajaan Het dan rumah bagi berbagai kuil, tempat tinggal kerajaan, dan jenis benteng.
Sementara itu, beberapa kilometer di timur laut kota bersemayam sisa-sisa tempat perlindungan kuno yang misterius, para ahli menjuluki 'Yazilikaya', atau 'batu bertuliskan', yang terletak di atas singkapan batu kapur besar.
Baik Hattusa dan Yazilikaya telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Khusus untuk Yazilikaya, penetapan tersebut didasarkan pada temuan ukiran batu berkualitas tinggi, yang membuat situs ini memiliki reputasi sebagai 'Kapel Sistina' seni keagamaan Het.
