Penelitian Menunjukkan, Air di Mars Mirip dengan Air Laut di Bumi

- Rabu, 29 Januari 2020 | 17:35 WIB
ilustrasi planet Mars (pexels/Yuliya Kosolapova)
ilustrasi planet Mars (pexels/Yuliya Kosolapova)

Jika selama ini planet Mars dikenal sebagai salah satu planet yang gersang dan dingin, ternyata planet ini memiliki aliran air hingga ke danau.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nature Communication. Penelitian itu menunjukkan air di planet Mars memiliki salinitas lebih rendah dari lautan di Bumi. Hanya saja, salinitas air di Mars lebih tinggi dari air tawar di Bumi. Bahkan, air di planet tersebut memiliki tingkat PH netral, yang mirip dengan air laut dan mengandung banyak mineral.

-
ilustrasi Mars (pixabay/Karl Frey)

Dalam penelitian itu, tim memakai sampel sedimen yang dikumpulkan oleh robot penjelajah NASA Curiosity dari Yellowknife Bay, Mars.

Robot penjelajah tersebut sering mempelajari sampel lempung di Kawah Gale Mars yang dipercaya pernah menjadi danau kuno. Sejak penjelajahan yang dilakukan robot itulah, para peneliti mendapatkan wawasan tentang gambaran planet Mars pada miliaran tahun yang lalu.

Banyak pendekatan yang dilakukan oleh tim peneliti untuk merekonstruksi bagaimana komposisi air di planet Mars, mengalami perubahan selama ribuan tahun.

-
ilustrasi Mars (pexels/Yuliya Kosolapova)

Misalnya saja, tim dari Tokyo Institute of Technology, yang memutuskan untuk mencoba cara berbeda dalam melihat sifat air dalam pori-pori di dalam tanah dan batuan Mars.

Hasil peneltitian yang dilakukan oleh Yellowknife Bay adalah representasi dari air terakhir di Mars, yang disebut peneliti sebagai "peristiwa pembasahan terakhir".

Tim peneliti menyebut, air laut Mars diperkaya dengan garam dan mineral. Kedua elemen itu adakan tetap ada meskipun air laut menghilang secara perlahan-lahan di Mars.

Peneliti juga meyakini bahwa Kawah Gale adalah danau dengan sungai yang airnya menghilang melalui proses penguapan. Adanya mineral dan danau itu menunjukkan bahwa Mars tak hanya dapat menampung kehidupan tapi juag cocok untuk pertumbuhan kelahiran.

Kedepannya, NASA's Mars 2010 Rover bersama dengan ESA-Roscosmos ExoMars, dan Rosalind Franklin akan memberikan wawasan baru tentang tanah dan memberikan ide yang  lebih umum tentang komposisi air di seluruh Mars.

Melansir dari Scince Daily, Mars menjadi planet yang paling mungkin untuk dijadikan tempat tinggal, karena jaraknya lebih dekat dengan Bumi.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X