Yenny Wahid resmi menjabat Komisaris Garuda Indonesia. Peristiwa itu ditentukan dari Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (23/1/2020).
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu masuk jajaran pejabat Garuda bersama Triawan Munaf, Chairal Tanjung, Elisa Lumbantoruan, dan Peter F. Gontha.
Nama Yenny Wahid pun sudah familiar bagi publik Tanah Air, terlebih di dunia politik. Dia pernah menjabat Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa.
Yenny Wahid memutuskan mundur dari parpol karena berseteru dengan Ketua Umum PKB pada masa tersebut, yakni Muhaimin Iskandar.
Yenny Wahid juga pernah masuk pemerintahan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika itu dia mengabdi sebagai staf khusus bidang komunikasi politik.
Walau puluhan tahun malang melintang di pemerintahan dan politik, Yenny Wahid pernah menjadi seorang pewarta pada awal-awal kariernya. Dia merupakan koresponden harian Australia, The Sdyney Morning Herald pada 1997-1999.
Sosok kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974 itu pernah bertugas sebagai reporter di Timor Leste dan Aceh. Dia pun mengukir prestasi dengan meraih Walkey Award berkat liputannya, terkait Timor Leste setelah referendum.
Kesuksesan Yenny Wahid tidak lepas dari latar pendidikannya. Dia pernah mengenyam studi Psikologi di Universitas Indonesia, setelah tamat SMA pada 1992.
Akan tetapi, pendidikan sarjananya terhenti sebelum kemudian melanjutkan kuliah jurusan Visual di Universitas Trisakti. Yenny Wahid lalu melanjutkan studi administrasi di Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat.
