Akibat Virus Korona, Wamenkeu Sebut Ekonomi Tiongkok Alami Perlambatan

- Selasa, 28 Januari 2020 | 18:47 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (photo/ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (photo/ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Akibat wabah virus korona yang melanda Tiongkok, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan perekonomian Tiongkok mengalami perlambatan dan telah mengalami perlemahan 6,1 persen dari 6,6 persen pada 2018.

Ia mengatakan potensi penurunan perekonomian terjadi jika wabah virus korona mampu menurunkan ekspektasi pelaku pasar sehingga mempengaruhi pergerakan ekonomi.

“Nanti kita lihat (penurunannya). China pertumbuhan ekonominya sudah 6,1 persen. Virus korona membuat perkiraan untuk menurunkan ekonomi dan bisa mempengaruhi ekspektasi jadi khawatirnya membawa penurunan pada pertumbuhan,” kata Wamenkeu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/1/2020).

Nazara juga menuturkan pertumbuhan ekonomi dunia saling berkaitan sehingga jika perlemahan tersebut akan berdampak untuk negara lain baik bagi Indonesia yang merupakan mitra perdagangan.

“Pertumbuhan ekonomi dunia kan pasti saling berkaitan, makanya pertumbuhan ekonomi dunia yang menunjukkan penurunan cukup drastis itu kita cukup concern,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dampak ke Indonesia juga dapat berkurangnya produk sehingga ekspor menurun.

“Negara maju pertumbuhannya lebih rendah jadi permintaan ke Indonesia menurun yang akhirnya ekspor kita menurun. Negara mitra dagangnya China akan terkena,” kata Wamenkeu.

Suahasil Nazara menjelaskan saat ini pasar saham cukup terdampak dari sisi psikologis.

“Jadi itu masalah psikologis pasar yang memang bergerak terus tiap detik tergantung cerita yang berkembang di pasar. Kalau ceritanya ada faktor virus yang mempengaruhi pertumbuhan maka gerakan ekonomi dunia berkurang,” jelasnya.

Ia pun menekankan untuk terus mewaspadai dan mengantisipasi perkembangan keberadaan Virus Corona tersebut sehingga pergerakan ekonomi tidak benar-benar menurun sebab wabah itu terus menyebar.

“Ini antisipasi kalau sekarang keberadaan Virus Korona mempengaruhi gerakan ekonomi maka bisa turun beneran. Kalau ini menyebar lebih cepat maka pertumbuhan ekonominya lebih rendah,” katanya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X