Jelang G20, Maudy Ayunda Ingatkan Pentingnya Pemberdayaan Perempuan

- Kamis, 14 Juli 2022 | 18:27 WIB
Maudy Ayunda (Instagram/@maudyayunda)
Maudy Ayunda (Instagram/@maudyayunda)

Menjelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20, Tim Juru Bicara G20 Maudy Ayunda mengatakan jumlah perempuan Indonesia yang mencapai 49,5 persen dari total populasi merupakan kategori usia produktif.

Hal itu diungkapkan Maudy Ayunda dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Perempuan Berdaya untuk Pulih Bersama” bersama Ketua Umum Panitia Nasional MCWE G20 2022 Lenny N. Rosalin, Kamis (14/7/2022).

Dalam kesempatan itu, Maudy mengutip ucapan Michelle Obama yang merupakan istri dari mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tentang pentingnya sosok perempuan. Mengingat, pandemi Covid-19 mengancam seluruh kemajuan yang telah dicapai dalam pemberdayaan perempuan di seluruh dunia. Bahkan aktivitas ekonomi yang melambat membuat perempuan rentan terhadap PHK dan kemiskinan.

"Tidak ada negara yang bisa benar-benar berkembang jika menghambat potensi perempuannya dan menghilangkan kontribusi dari separuh warganya," kata Maudy mengutip ucapan Michelle Obama.

Oleh sebab itu, Maudy menyatakan negara harus peduli pada perempuan dan memberikan jalur-jalur yang dapat mendukung terciptanya kesetaraan gender. Dengan memberikan ruang bagi perempuan untuk berkarya, maka negara dapat mencapai kemajuan.

"Jadi kalau kita ingin negara kita maju maka kita juga perlu menaruh perhatian pada isu pemberdayaan perempuan. Kita harus peduli dan memberikan jalur-jalur yang betul-betul mendukung kesetaraan karena perempuan memiliki kemanusiaan yang sama dan berhak untuk berdaya sepenuhnya," kata Maudy.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia Nasional MCWE G20 2022 Lenny N. Rosalin mengatakan peran perempuan di Indonesia dinilai semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring banyaknya sektor pembangunan yang melibatkan peran perempuan.

"Banyak bidang yang dulu belum bisa dimasuki oleh perempuan, sekarang perempuan sudah bisa masuk ke dalamnya," kata Lenny.

Namun begitu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA ini juga tak menampik kuatnya budaya patriarki di Tanah Air. Budaya patriarki ini, jelas Lenny, masih “menghambat” perempuan untuk berperan. Lebih utamanya dalam mendukung berbagai pembangunan nasional.

"Tetapi tentunya, ada juga yang masih "menghambat" perempuan untuk lebih berperan di bidang-bidang pembangunan. Jadi seperti kita semua tahu ya, salah satunya adalah budaya di masyarakat kita yang masih sebagian besar menerapkan budaya patriarki," paparnya.

-
Maudy Ayunda (Tangkapan Layar Youtube FMB9)

BACA JUGA: Cantiknya Gaun Pernikahan Maudy Ayunda dari Tradisional hingga Modern, Bikin Pangling

Lenny menambahkan, terdapat gap yang cukup besar antara partisipasi angkatan kerja perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Hingga saat ini, kata Lenny, angkatan kerja perempuan baru menyentuh angka 54,3% pada 2021, sementara laki-laki sudah mencapai 82%.

Padahal, kata Lenny, jika perempuan diberikan akses lebih agar bisa berpartisipasi dan ikut serta dalam pengambilan keputusan, maka produk domestik bruto (PDB) akan naik.

Bahkan, menurut studi McKinsey,  dengan menaikan 3 persen saja angkatan kerja perempuan, maka PDB akan naik mencapai USD135 milliar.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X