Buntut Pemalsuan QRIS di Kotak Amal Masjid, Wapres Minta Otoritas Tingkatkan Keamanan

- Selasa, 11 April 2023 | 21:17 WIB
Bukti QRIS dan CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku. (Instagram/redasamudera.id)
Bukti QRIS dan CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku. (Instagram/redasamudera.id)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara terkait kasus penipuan dengan memasang stiker Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu di kotak amal sejumlah masjid di DKI Jakarta.

Atas kasus tersebut, Wapres menilai pembayaran sistem QRIS menjadi kurang aman. Untuk itu, dia meminta otoritas terkait untuk meningkatkan sistem keamanan pada metode pembayaran QR Code tersebut.

“Pihak yang punya otoritas ini supaya diciptakan pengamanan. Kalau seperti sekarang berarti kan kurang aman, padahal kita ingin memberikan pelayanan yang lebih baik,” kata Wapres kepada wartawan di Kalimantan Selatan, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Aming Tanggapi Penipuan QRIS di Masjid yang Viral: Orang Gak Ada Akhlaknya

Lebih lanjut Wapres menilai, metode pembayaran menggunakan QRIS merupakan terobosan inovasi yang menghadirkan kemudahan.

Namun, di sisi lain terungkapnya kasus pemasangan QRIS palsu menunjukkan adanya risiko dari penggunaan metode pembayaran digital tersebut.

“Artinya suatu inovasi supaya pelayanan lebih mudah lebih baik, tetapi ada risiko yang ternyata ada, bisa diganti dengan yang lain,” tutur Wapres. 

“Oleh karena itu, maka otoritas harus menciptakan (keamanan) kalau tidak itu akan membahayakan si pemilik QRIS itu,” imbuhnya.

Baca juga: Viral Pria Ganti Barcode QRIS Kotak Amal Masjid di Jakarta Selatan, Aksinya Terekam CCTV

Wapres mengimbau kepada pengurus masjid untuk terus mengawasi pemasangan stiker QRIS agar tidak disalahgunakan.

“Pemilik QRIS-nya itu, masjid-masjid Istiqlal atau siapa saja dia harus terus mengontrol, jangan sampai ada yang menyalahgunakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebut tersangka penempel stiker kode batang (barcode) QRIS, MIML (39) merupakan eks karyawan salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Latar belakang yang bersangkutan pernah bekerja di salah satu bank BUMN," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X