Antre Urus Paspor hingga Malam, WNI Meninggal di KBRI Kuala Lumpur

- Jumat, 1 November 2019 | 15:51 WIB
WNI meninggal dunia ketika menunggu antrean paspor di KBRI Kuala Lumpur (Facebook/Anis Hidayah).
WNI meninggal dunia ketika menunggu antrean paspor di KBRI Kuala Lumpur (Facebook/Anis Hidayah).

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Tamam Bin Arsad, ditemukan meninggal dunia ketika hendak mengurus paspor, di trotoar depan Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL), Malaysia, Kamis (31/10) sekira pukul 19.20 waktu setempat. 

Kabar meninggalnya Tamam disebarkan kali pertama oleh Aktivis HAM dari Migrant Care, Anis Hidayah, melalui akun Facebook-nya, Jumat pagi tadi. Dia menduga korban meninggal akibat serangan jantung. 

"Pak Tamam, warga Bawean (Gresik, Jawa Timur) meninggal dunia di trotoar KBRI KL saat antri paspor pada Kamis, 31 Oktober 2019 jam 7.20 malam waktu setempat. Pak Tamam memiliki riwayat jantung berdasar info dari keluarga," tulis Anis lewat akun Facebook-nya. 

Buruknya pelayanan paspor dari KBRI Kuala Lumpur disinyalir menjadi salah satu faktor lain yang membuat Tamam meninggal dunia. Anis mengungkapkan, antrean mengurus paspor sudah lama menggelisahkan di sana. 

Sejak jam 12 siang, kata Anis, para buruh migran mengantre hingga larut malam demi mendapatkan nomor pelayanan. Mereka pun harus menunggu proses pembuatan paspor pada keesokan harinya. 

"Mereka banyak yang datang dari jauh dan terpaksa menunggu di trotoar. Bisa dibayangkan angin malam menemani dan mengancam. Apalagi, mereka yang datang seusai kerja dan lembur," ujar Anis. 

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi WNI yang meninggal dunia di KBRI Kuala Lumpur.

"Diduga karena serangan jantung saat sedang mengantre layanan di KBRI Kuala Lumpur. Berdasarkan data rekam medis yang disampaikan keluarga, polisi tidak melakukan autopsi dan jenazah telah diserahkan kepada keluarga. KBRI Kuala Lumpur membantu keluarga untuk pengurusan jenazah," tutur Judha melalui keterangan tertulisnya.

Tamam merupakan pemegang KTP permanent resident atau penduduk tetap di Malaysia. Dia memiliki tiga anak berkewarganegaraan Negeri Jiran. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X