Bea Masuk Sawit Turun, India Minta Indonesia Beli Beras dan Gula

- Senin, 4 November 2019 | 16:53 WIB
Jokowi saat di Perkebunan Sawit. (Setkab).
Jokowi saat di Perkebunan Sawit. (Setkab).

Saat KTT ASEAN di Thailand, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India melakukan pertemuan. Salah satu isu yang dibahas adalah antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi, terkait perbedaan tarif bea masuk pada sawit Indonesia dibandingkan Malaysia.

Pemerintah India, akhirnya menyetujui persyaratan yang diminta Indonesia. Namun, India meminta Indonesia untuk bisa membeli beras dan gula dalam bentuk raw sugar. 

Menteri Kooordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, India sudah menurunkan tarif dari sebesar 40 persen untuk CPO, dan 50 persen untuk produk turunannya per akhir bulan Desember menjadi 37,5 persen dan 45 persen.

"Ini berlaku untuk Indonesia dan Malaysia, sehingga tidak ada perbedaan antara Indonesia dan Malaysia. Dengan demikian, tentu ini menjadi bagian dari kerja sama,” ujarnya. 

Airlangga memastikan, jika Indonesia secara bertahap akan membeli barang yang ditawarkan India. Saat ini, perdagangan Indonesia dan US$8 miliar, tertinggi di 2017 sebesar US$10 miliar, dan komoditas utamanya adalah batu bara dan kelapa sawit.

India merupakan negara tujuan ekspor utama minyak sawit Indonesia. Pada tahun 2018, ekspor CPO ke India mencapai 6,71 juta ton. Namun, bea masuk CPO Indonesia ke India dikenai 40 persen dan 50 persen untuk produk turunannya atau lebih tinggi dibandingkan bea masuk produk yang sama dari Malaysia.
 

Artikel Menarik Lainnya:

E-budgeting Kok Ada Copy Paste Anggaran?

Tjahjo Kumolo Larang ASN Kementerian PAN-RB Pakai Cadar

Sofyan Basir Bebas, KPK Ogah Kibarkan Bendera Putih

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X