Sistem peringatan dini Fire Danger Rating System (FDRS) memprediksi dalam sepekan ke depan, 6-12 Agustus 2019, sejumlah negara ASEAN masuk kategori wilayah yang sangat mudah terjadi kebakaran.
"Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia dan beberapa wilayah di ASEAN sedang mengalami musim kemarau (monsun Australia), di mana pola angin secara umum berasal dari arah Tenggara yang bersifat kering," kata Deputi Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Rabu (7/8).
Adapun negara ASEAN yang berpotensi sangat mudah terbakar adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Thailand, Malaysia, serta sebagian kecil Myanmar, Vietnam, dan Laos.
Selain itu, kata Mulyono, kondisi musim saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi anomali suhu permukaan laut di perairan Indonesia yang negatif khususnya di selatan ekuator, El Nino dengan intensitas lemah.
Kondisi ini sudah berlangsung dari akhir 2018 lalu hingga kini menuju kondisi netral, serta Indian Ocean Dipole Mode yang saat ini bernilai positif.
Hal tersebut mengakibatkan musim kemarau tahun ini lebih kering dari tahun 2018, dan kondisi lahan khususnya gambut secara potensi menjadi mudah terbakar.
"Kondisi kering itu diikuti oleh kemunculan hotspot yang dapat berkembang menjadi kebakaran hutan dan lahan yang pada akhirnya menimbulkan asap dan penurunan kualitas udara. Untuk itu, diperlukan kewaspadaan dan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak," ujarnya.
