Belakangan ini publik tengah ramai memperbincangkan keputusan PB Djarum yang tidak akan menggelar lagi event Audisi Beasiswa Bulu Tangkis lagi pada 2020 nanti. Kasus ini bermula saat KPAI menuding bahwa PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak.
Banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut, tak terkecuali pebulutangkis Mohammad Ahsan yang sudah bergabung bersama PB Djarum sejak tahun 2007. Menurut dia, PB Djarum merupakan satu-satunya klub yang mengadakan audisi di semua daerah.
"Sangat disayangkan soalnya Djarum satu-satunya klub yang mengadakan audisi di semua daerah, jadi bisa memantau bibit-bibit di daerah. Kalau tidak ada audisi lagi ya siapa yang bisa melihat bibit-bibit di daerah seperti itu," ujar Ahsan.
Ia juga mengatakan bahwa audisi tersebut telah membantu orang-orang daerah yang berminat dan memiliki bakat di bidang olahraga bulutangkis. Ahsan juga mengungkapkan bahwa klubnya tersebut tak hanya menjaring bakat-bakat muda, tapi juga sangat membantu perjalanan kariernya selama ini di bidang olahraga bulutangkis.
Ia pun berharap agar PB Djarum bisa segera menemukan solusi atas permasalahan tersebut dan bisa terus melakukan audisi. Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiarto juga menyampaikan hal serupa, ia khawatir regenerasi atlet bulutangkis akan terputus.
“Sangat disayangkan karena kita tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulutangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini," ujar Achmad.
