Benarkah Tiongkok Bangun RS 57 Lantai dalam Waktu 19 Hari?

- Sabtu, 1 Februari 2020 | 17:47 WIB
Kiri: Narasi hoax pembangunan RS / Kanan: Petugas medis memberi perawatan kepada warga terkait virus korona (REUTERS/Zhang Changchun)
Kiri: Narasi hoax pembangunan RS / Kanan: Petugas medis memberi perawatan kepada warga terkait virus korona (REUTERS/Zhang Changchun)

Selain ulasan mengenai penyebaran virus korona dan jumlah korban meninggal yang terus bertambah, beredar pula informasi bahwa Tiongkok membangun rumah sakit secepat kilat untuk menampung para pasien.

Tiongkok diklaim berhasil membangun rumah sakit setinggi 57 lantai, hanya dalam waktu 19 hari saja. Informasi ini juga dikomentari oleh mantan anggota DPR Budiman Sudjatmiko.

"China itu negara otoriter yg lentur & meritokratis, AS itu negara demokrasi liberal yg lentur & meritokratis. Indonesia negara demokrasi liberal yg kaku & birokratis. Mana yg bisa mengejar kemajuan dgn cepat? Yg lentur & meritokratis..." tulis Budiman di akun Twitternya.

Politisi PDIP ini juga memuji Tiongkok yang berhasil mengubah masalah menjadi peluang. Sentimen virus korona yang negatif, mereka ubah jadi kesempatan memperlihatkan keunggulan teknik dan kelenturan birorkasi dalam menghadapi krisis.

"Ini mengingatkanku pd ucapan Winston Churchill bahwa politisi hebat adalah yg dlm keadaan kalah & terpuruk, dia mampu membuat pidato yg menggetarkan. Elegan dlm tekanan..Aku doyan banget motto di video tadi: "SMART IS NEW SEXY!!" Orgasme aku dibuatnya!!" sambungnya.

Namun, benarkah Tiongkok berhasil membangun rumah sakit untuk menampung pasien korona secepat itu? Faktanya, video yang beredar tersebut bukanlah pembangunan rumah sakit.

Proyek itu adalah pembangunan gedung pencakar langit “Mini Sky City” di Changsha pada tahun 2015. Dilansir dari The Guardian, perusahaan yang mengerjakan proyek itu adalah Broad Sustainable Building.

Kala itu, Wakil Presiden Perusahaan, Xiao Changgeng membanggakan bahwa pekerja proyek gedung Mini Sky City bisa menyelesaikan tiga lantai dalam sehari, menggunakan metode modular.

Terkait rumah sakit untuk menampung pasien korona, memang sedang dikerjakan. Tapi, tidak sampai 57 lantai melainkan hanya 2 lantai saja, seperti dilaporkan oleh South China Morning Post.

Ada dua rumah sakit yang dibangun dan keduanya berlokasi di Wuhan. Yang pertama memiliki luas 25 ribu meter persegi dan telah dikerjakan sejak 25 Januari 2020. Ditargetkan, rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur ini bisa beroperasi pada 3 Februari.

RS kedua memiliki luas 30 ribu meter persegi dengan kapasitas 1.300 tempat tidur. RS ini juga dibangun pada 25 Januari 2020, dan ditargetkan selesai pada 3 Februari 2020.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X