5 Fakta dari Klarifikasi Penulis Cerita Horor 'KKN di Desa Penari'

- Senin, 2 September 2019 | 16:39 WIB
photo/Twitter/SimpleM81378523/Youtube/Raditya Dika
photo/Twitter/SimpleM81378523/Youtube/Raditya Dika

Belum lama ini, beredar cerita horor tentang sekelompok mahasiswa yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari. Cerita mistis yang pertama kali diunggah oleh akun Twitter @SimpleM81378523 itu pun menghebohkan media sosial. 

Diceritakan dalam thread cuitan itu, ada enam mahasiswa angkatan 2005/2006 dari salah satu kampus di Jawa Timur. Keenam mahasiswa itu adalah Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. Mereka akan melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil di pedalaman Jawa Timur. 

Selanjutnya, diceritakan pula kalau KKN itu akan berlangsung selama enam minggu. Setting waktu yang dibuat pada tahun 2009. Thread itu ditulis selama 11 hari, dari tanggal 24 Juni 2019 sampai 5 Juli 2019. Namun, kisah horor berjudul "KKN di Desa Penari" itu tidak disebutkan jelas lokasinya.

Si penulis mengaku tidak mau menyebutkannya lantaran tidak diizinkan oleh warga desa tersebut. Dia hanya menuliskan inisial lokasi KKN seperti Kabupaten B, hutan berinisial D, dan desa W. 

Netizen yang membaca cerita itu pun menduga kalau lokasi yang dimaksud berada di Kabupaten Banyuwangi atau pun di Kabupaten Bondowoso. Selain soal lokasi yang tidak jelas, di akhir cerita si penulis menyebutkan jumlah mahasiswa sebenarnya berjumlah 14 orang, bukan 6.

Beberapa keganjalan lainnya juga ditemukan netizen setelah membaca keseluruhan cerita. Sampai akhirnya cerita itu viral di mana-mana, netizen pun semakin heboh. Karena sempat banyak yang tau cerita mistis ini, netizen pun ramai membicarakannya di Twitter. Bahkan, tagar #kkndidesapenari sempat menjadi trending topic Twitter Indonesia.

Ramainya netizen yang menanggapi cerita horor itu, akhirnya membuat si penulis mengklarifikasi kebenaran dari kisah yang dia buat. Melalui konten Youtube Raditya Dika berdurasi 22 menit 15 detik itu, si penulis menyampaikan klarifikasi atas kejadian yang sebenarnya soal 'KKN di Desa Penari'.

Dirangkum Indozone dari Youtube Raditya Dika, Senin (2/9), berikut ini beberapa fakta dari klarifikasi penulis cerita horor 'KKN di Desa Penari':

1. Cerita Berasal dari Temannya Ibu Si Penulis

-
photo/Youtube/Raditya Dika

Si penulis mengungkapkan bahwa cerita itu berasal dari teman ibunya. Dia pun menghubungi teman ibunya itu dan meminta cerita lebih detailnya lagi. Awalnya, si sumber cerita yang disamarkan menjadi karakter Widya itu sempat menolak. Namun, si penulis meyakinkan bahwa cerita itu bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain.

"Setelah mendengar penuturan saya, akhirnya beliau setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana. Semua saya set ulang," kata si penulis dalam video tersebut.

2. Ada Bagian yang Dilebihkan dan Dikurangi

-
photo/Youtube/Raditya Dika

Karena si penulis harus menyusun ulang cerita, dia mengakui ada bagian cerita yang dilebihkan dan dikurangi. Tujuannya tak lain hanya untuk membuat cerita lebih menarik, terlihat nyata, dan saling berhubungan antara plot satu dan lainnya.

"Cerita yang saya tulis dan narasumber ceritakan tidak murni semua ada. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang karena terlibat dalam KKN ini sebenarnya 14 orang, tidak hanya enam orang," kata si penulis.

"Bisa diambil kesimpulan bahwa cerita yang saya tulis ini tidak murni sama dengan cerita yang saya dengar. Karena ada bagian-bagian yang lebih-lebihkan dan saya kurangi karena alasan saya sendiri, dan ada cerita murni dari narasumber dan teman-teman KKN nya yang mengalami ini secara langsung," tambahnya.

3. Berusaha Dapatkan Cerita dari Narasumber Kedua

-
photo/Twitter/SimpleM81378523

Supaya ada benang merah dalam cerita, si penulis berusaha mendapatkan cerita lain dari narasumber kedua yang digambarkan menjadi karakter Nur. Sama seperti narasumber pertama, awalnya si narasumber kedua enggan bercerita. Namun dengan alasan yang sama pula dari si penulis, akhirnya narasumber kedua pun mengiyakan permintaan untuk bercerita.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X